Tahun Ini Sebanyak 65 Unit Rumah akan Dibedah

Tahun Ini Sebanyak 65 Unit Rumah akan Dibedah

RK ONLINE - Dalam rangka membantu masyarakat kurang mampu untuk memiliki rumah yang layak huni, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Perkim Kabupaten Rejang Lebong tahun ini kembali merealisasikan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) kepada masyarakat. Dikatakan Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman Luhur Budi Santoso saat ini ada 65 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang akan dilakukan perehaban, berlokasi di tiga desa di Kabupaten Rejang Lebong yaitu Desa Lubuk Kembang, Desa Tanjung Dalam, dan Desa Air Lanang. "3 Desa tewrsebut telah mengajukan proposal untuk kegiatan bedah Rumah dan berdasarkan hasil pendataan di tiga desa tersebut juga sejak tahun 2021 lalu ternyata hampir dari 30 persen rumah warganya tidak layak huni. Sehingga rumah-rymah yang telah diusulkan untuk dilakukan pembedahan memang sangat layak untuk masyuk dalam program BSPS tahun 2022 ini,'' ujar Budi. Dijelaskan Budi para penerima program bantuan BSPS ini nantinya masing-masing per keluarga akan mendapatkan bantuan berupa uang senilai Rp 35 juta yang sumber dananya tersebut didapat dari APBD Rp 15 juta, dan dari dana anggaran DAK sebesar Rp 20 juta. Dana tersebut akan dikirim ke rekening penerima masing-masing. "Saat ini kami dari pihak Dinas PUPR sedang melakukan pendataan dan peninjauan kembali kelapangan terhadap warga penerima bantuant di tiga desa tersebut,'' jelasnya Luhur Budi Santoso menambahkan dimana yang mendapatkan bantuan wajib memiliki sertifikat tanah sendiri dan sudah berkeluarga, mengingat program bantuan BSPS ini merupakan bantuan pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Tujuannyauntuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumah serta prasarana, sarana dan utilitas lainnya. "Bantuan ini bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang memang membutuhkan, yang berpenghasilan rendah namun memiliki sertifikat tanah dan sudah berkeluarga, selain itu rumah tersebut memang tidak layak huni, ''akhir Budi.   Pewarta : Rahyadi Gultom/Krn

Sumber: