Nilai Tukar Petani (NTP) Memasuki Tahun 2022 Menurun

Nilai Tukar Petani (NTP) Memasuki Tahun 2022 Menurun

RK ONLINE - Nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Bengkulu sepanjang tahun 2021 rata-rata mengalami peningkatan sebesar 135,00. Namun memasuki tahun 2022 NTP menurun sehingga perlu pembenahan tata kelola di setiap subsektor, dengan basis data yang kuat, masih perlu dilakukan. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal mengatakan NTP di Provinsi Bengkulu mengalami kecenderungan meningkat, namun mulai mengalami penurunan pada beberapa bulan terakhir memasuki 2022. Di wilayah Sumatera enam provinsi mengalami peningkatan NTP sementara empat Provinsi lainnya, termasuk Provinsi Bengkulu mengalami penurunan NTP namun menempati urutan tertinggi kedua se-Sumatera. "Untuk Bengkulu sendiri NTP tertinggi terdapat pada Desember 2021 mencapai 143,93. Sementara Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) tertinggi terdapat pada November 2021 mencapai 139,88 dan ditahun ini mengalami penurunan," kata Win Rizal, jumat (4/2). Peningkatan NTP pada Januari 2022 paling besar terjadi di Provinsi Aceh yang meningkat 1,74 persen atau 106,14. Sementara penurunan NTP paling besar terjadi di Provinsi Riau yang menurun sebesar 1,50 persen. "NTP di Provinsi Bengkulu sendiri sebesar 143,00 atau turun 0,65 persen secara bulanan, yang antara lain dipengaruhi oleh indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah dibandingkan harga barang dan jasa yang dikonsumsi," papar Win Rizal. Lebih lanjut, adanya penurunan NTP dipengaruhi oleh turunnya NTP di tiga subsektor pertanian, diantaranya subsektor hortikultura sebesar 7,07 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,75 persen, dan Perikanan sebesar 0,39 persen. Sedangakan dua subsektor yakni tanaman pangan dan peternakan justru mengalami peningkatan yaitu sebesar 1,60 persen, dan 0,80 persen. "Berdasarkan hasil pemantauan harga perdesaan di Provinsi Bengkulu, indeks harga yang diterima petani pada sayur-sayuran, buah, tanaman obat, sawit, karet dan budidaya ikan mengalami penurunan. Sementara padi, palawija juga hasil peternakan naik," jelas Win Rizal. Sementara itu, Dinas Tanaman Pangan Hotrikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu dalam memaksimalkan kesejahteraan petani dibebani catatan untuk memaksimalkan perencanaan pelaksanaan pembangunan pertanian di Provinsi Bengkulu. Dimana dengan anggaran pengembangan pertanian mencapai Rp 40 miliar pada 2022 ini, DTPHP berperan menjaga NTP di Bengkulu terus meningkat. Kepala Dinas TPHPTPHP Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan menyampaikan adanya kenaikan NTP menunjukkan bahwa petani dapat menikmati keuntungan dari hasil produksi mereka. Tren ini harus tetap dijaga dan terus ditingkatkan. "Pemerintah dalam hal ini harus menjaga keseimbangan produksi dan konsumsi. Dengan itu kami pemerintah dapat membantu mengembangan sarana pertanian baik fisik atau non fisik, dengan anggaran sebesar itu diharap petani kita dapat terus menyeimbangan nilai produksi dan konsumsinya," pungkasnya.   Pewarta : Gatot Julian/Krn

Sumber: