Februari Diprediksi Kasus Covid-19 Melonjak

Februari Diprediksi Kasus Covid-19 Melonjak

RK ONLINE - Adanya kasus varian baru Covid-19 jenis Omicron yang telah masuk di beberapa wilayah di Indonesia, dan kejadian lumpuhnya antisipasi dari negara-negara dalam menangani Omicron, menimbulkan prediksi di bulan Februari mendatang akan terjadi lonjakan kasus Covid-19. "Prediksi lonjakan terjadi di bulan Februari, berdasarkan kasus dan epidomologi kasus. Dan itu hanya prediksi, mudah-mudahan tidak terjadi," sampai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM,M.Kes,M.Si, Rabu (19/1). Untuk itu, agar mencegah masuknya Omicron ke Provinsi Bengkulu, dirinya menghimbau semua pihak dan jajaran Pemda Kabupaten/Kota untuk memperketat Protokol Kesehatan (Prokes), tingkatkan testing dan Tracing, dan mengaktifkan aplikasi peduli lindungi. "Selain itu, percepatan vaksinasi anak dan lansia harus di maksimalkan. Juga kami meminta kepada masyarakat kita untuk tidak melakukan perjalanan keluar negeri dalam waktu dekat ini terutama ke negara-negara yang terjangkit Omicron," paparnya. Sementara itu, terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dirinya menegaskan jika akan terus diterapkan karena sudah menjadi kebijakan pemerintah. "PPKM tidak ada istilah kapan diterapkan, tapi terus diterapkan karena sudah menjadi kebijakan pemerintah," tegasnya. Herwan menambahkan, sejauh ini pihaknya belum mengkonfirmasi ada yang positif Omicron di Bengkulu. Hanya saja jika ada yang fosistif Covid-19 sampelnya akan di kirim ke pusat untuk dilakukan pengecekan genome. "Kita langsung berkoordinasi dengan Litbangkes pusat, seperti sampelnya yang kita kirim beberapa waktu lalu. Direktur Litbangkes Dr. Vivi menyuruh bersabar untuk mengetahui positif Omicron atau tidak, karena memang membutuhkan waktu untuk diteliti dan daerah lain juga banyak mengirimkan sampelnya, jadi hingga kini belum ada hasil," Jelasnya. Terakhir, Herwan selalu mengingatkan dan menghimbau masyarakat untuk taat prokes, dan segera vaksin bagi yang belum mendapatkan vaksinasi.   Pewarta : Gatot Julian/krn

Sumber: