DAK PUPR Naik Menjadi Rp 22 Miliar

DAK PUPR Naik Menjadi Rp 22 Miliar

RK ONLINE - Jika dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 18 miliar, 2022 ini pemerintah pusat akan mengucurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu dengan jumlah yang jauh lebih besar. Bahkan diketahui jika untuk tahun ini, DAK khusus untuk infrastruktur ini totalnya mencapai Rp 22 miliar. Kadis PUPR Kabupaten Kepahiang, Rudi A Sihaloho, ST, Kamis (6/1) menjelaskan, DAK tersebut akan direalisasikan untuk pembangunan jalan, sarana air bersih, dan sanitasi. Rinciannya Rp 9 miliar untuk pembangunan jalan hotmix, air bersih Rp 7 miliar, dan Rp 6 miliar untuk sanitasi. Salah satu diantaranya, terang Rudi, DAK mengakomodir pembangunan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) untuk 5 titik. "Sedangkan alokasi anggaran pembangunan jalan hotmix salah satu prioritas realisasinya untuk pembangunan jalan Simpang Kota Bingin - Lubuk Penyamun. Selanjutnya pembangunan jalan samping Masjid Agung, jalan lingkar Tugu Kepahiang, serta jalan Dusun Kepahiang-Simpang Kuterjo. Sementara DAK utuk irigasi, tahun ini belum dialokasikan," jelas Rudi. Baca juga : Keluhkan Banjir dan Jalan Rusak Selain realisasi pembangunan jalan hotmix, dikatakan Rudi, alokasi DAK diprioritaskan untuk pembangunan air bersih atau PAM desa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas pada masyarakat yang kurang terlayani air bersih. "Dengan pembangunan air bersih atau PAM desa, diharapkan masyarakat dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan," terang Rudi. Dia menambahkan, pada tahun anggaran 2022 ini kegiatan pembangunan fisik belum dialokasikan dari APBD lantaran Dinas PUPR ikut terdampak pemangkasan Dana Alokasi Umum (DAU). Bahkan Dinas PUPR Kabupaten Kepahiang merumahkan 70 Tenaga Harian Lepas (THL). Hal ini sebagai tindaklanjut kebijakan pembatasan belanja pegawai. "Sementara pembangunan fisik pada tahun ini dialokasikan dari DAK. Namun kita yakin dan percaya, di tengah keterbatasan anggaran yang dialami oleh daerah saat ini, pembangunan tetap bisa direalisasikan tapi bertahap," tutup Rudi.   Pewarta : Reka Fitriani/Krn

Sumber: