Penyebab Produksi Padi Rendah
RK- ONLINE Kabupaten Kepahiang masuk dalam kategori produksi padi terendah pada tahun 2021 lalu, berdasarkan data milik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu. Menyangkut hal ini, menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Hernawan, S.PKP, luasan lahan persawahan di Kabupaten Kepahiang masih sedikit yakni 3.691 Ha. Dengan luasan tersebut, rata-rata lahan persawahan keseluruhan di Kabupaten Kepahiang menghasilkan 17.503 ton gabah per tahun. "Sebenarnya bukan karena faktor luasan saja, tapi juga sarana prasarana penunjang petani sawah. Contohnya belum seluruhnya irigasi atau saluran air yang menjadi sarana utama pengairan sawah kita permanen," ujar Hernawan. Dijelaskan Hernawan, sistem irigasi ini jadi permasalahan dalam optimalisasi produksi pertanian karena menjadi infrastruktur utama mengaliri lahan persawahan. Menanggapi permasalahan tersebut, kata Hernawan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. "Diharapkan permasalahan pengairan sawah dapat segera teratasi, bahkan banyak titik irigasi yang memang belum dibangun. Kemudian ada pula yang rusak akibat bencana alam. Oleh karena itu, kita terus melakukan inventarisir kebutuhan sarana infrastruktur pertanian ini," jelas Hernawan. Disisi lain, lanjut Hernawan, pihaknya berharap petani dapat mempercepat masa pengolahan tanah. Salah satunya pada masa tanam ketiga tahun ini, sehingga agar tanaman padi dapat teraliri secara maksimal. "Persiapan lain seperti cara menyemai benih padi saat tanaman belum dipanen, sehingga saat musim panen tiba, benih padi telah siap tanam," tutup Hernawan. Pewarta : Reka Fitriani/Krn
Sumber: