Hari Ibu, Senator Riri Sebut Ada Lima PR Besar
RK ONLINE - Tanggal 22 Desember merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia yang digunakan sebagai hari peringatan untuk mengapresiasi jasa dan pengorbanan seorang ibu dalam merawat keluarganya melalui perayaan Hari Ibu Nasional. Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Hj. Riri Damayanti John Latief menyebutkan kalau sampai saat ini, ada lima Pekerjaan Rumah (PR) besar yang patut diperhatikan pemerintah sebagai bentuk penghargaan bagi sosok perempuan yang paling penting bagi sebuah bangsa dalam membangun kesadaran bernegara. "Pertama sesegara mungkin menekan angka kematian ibu hamil yang meningkat selama pandemi. Angka statistiknya cukup mengejutkan dan tentu saja hal ini sangat memprihatinkan. Perlu langkah-langkah serius untuk menekan kasus ini," kata Riri, Rabu (22/12/21). Baca juga : Senator Riri Bagikan Gerobak Untuk Pelaku UMKM Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan, seiring tingginya angka kematian ibu hamil, penting untuk segera menuntaskan kasus kekerasan pada perempuan dan anak yang menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) meningkat dalam kurun waktu 2019-2021. "Celakanya yang paling banyak dialami adalah kasus kekerasan seksual. Siapa yang paling nelangsa dengan kasus-kasus seperti ini? kalau bukan hati ibu-ibu. Perayaan hari ibu akan menjadi hambar kalau kasus kekerasan pada perempuan dan anak ini terus berlanjut," sesalnya. Sementara itu untuk PR ketiga, perempuan yang digelari Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini melanjutkan, perlunya peningkatan kesadaran bahwa kaum ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anak agar mendidiknya menjadi insan yang berkarakter mulia dan berkepribadian unggul. "Jangan sampai di Indonesia ini lahir anak-anak yang rela membuang-buang pulsa karena kecanduan games dan tontonan yang tidak bermutu, yang bertentangan dengan pendidikan karakter, jauh dari ajaran moral dan akhlak yang baik," tandas Riri. Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menambahkan, keterlibatan perempuan dalam pengelolaan hutan di Indonesia perlu didorong dan diperkuat karena perempuan menjadi kelompok masyarakat yang paling terdampak ketika terjadi kerusakan hutan. "Apresisi saya buat Kementerian BUMN yang telah mempelopori lahirnya program PNM Mekaar (Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) untuk puluhan ibu-ibu di Bengkulu. Semoga program ini merangsang lebih banyak program lagi untuk ibu-ibu di Bengkulu," demikian Riri. Hari Ibu bila ditelisik melalui sejarah penetapannya ditujukan untuk mengenang semangat dan perjuangan perempuan Indonesia bersatu untuk memajukan negara dan meningkatkan kualitas bangsa dalam menyiapkan generasi yang merdeka. Namun banyak pihak yang menyayangkan, saat ini hari ibu disempitkan maknanya hanya sekedar sebagai momen untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih seperti memberi rangkaian bunga atau kado kepada para ibu maupun sosok wanita berjasa lainnya. Pewarta : **/Rls/Adv
Sumber: