Kepahiang Darurat Kasus Asusila, OPD Ditekankan Jangan Diam Saja

Kepahiang Darurat Kasus Asusila, OPD Ditekankan Jangan Diam Saja

RK ONLINE - Berbagai tindakan kriminalitas di Kabupaten Kepahiang masih saja banyak menyasar kalangan anak dan perempuan. Khususnya perkara asusila yang sampai saat ini, masih kerap ditemukan di Kabupaten Kepahiang. Bahkan saking banyaknya perkara asusila dengan korban perempuan dan anak, sekarang kondisi Kabupaten Kepahiang dinilai sudah darurat kasus asusila dan sangat mengkhawatirkan. Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Suparman, SIK, MAP melalui Kasat Reskrim, Iptu. Welliwanto Malau, SIK, MH, Kamis (22/04/2021) menyampaikan, tahun 2020 lalu Unit PPA Satreskrim Polres Kepahiang menangani 32 kasus kekerasan dan asusila yang terjadi di wilayah hukum Polres Kepahiang. Sesuai dengan unit yang menanganinya, Kasat Welliwanto mengungkapkan jika korban dari puluhan kasus ini adalah perempuan dan anak. "Jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bengkulu, perkara kekerasan dan asusila terhadap perempuan dan anak di Kepahiang sangat tinggi," terang Welli. Bukan hanya itu saja, Kasat Welliwanto memaparkan, selama tahun 2021 ini kasus asusila dan kekerasan terhadap anak dan perempuan juga sudah cukup tinggi. Karena terhitung sejak awal Januari hingga April ini, tercatat sudah ada 7 perkara kekerasan dan asusila dengan korban perempuan dan anak yang ditangani di Unit PPA Satreskrim Polres Kepahiang. "Jika awal tahunnya saja sudah segitu banyaknya, bagaimana hingga akhir tahun nanti," ujarnya. Menindak lanjuti situasi demikian, Kasat Welliwnato mengatakan, pihaknya berencana turun langsung ke lapangan. Dengan sasaran masyarakat di pelosok desa, dia mengagendakan melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang tindak pidana asusila dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Harapan kita melalui sosialisasi ini ke depan masyarakat bisa mengerti dan mengetahui ganjaran dari perbuatan tersebut. Harapan kami OPD terkait juga demikian dan tidak hanya diam saja," pungkasnya. Pewarta : Hendika Andesta 

Sumber: