Asal Titipan Uang Pengganti Rp 1,3 Miliar dari Teguh Didalami Penyidik

RK ONLINE - Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Lebong menemukan unsur kelalaian dalam pengelolaan anggaran rutin DPRD Lebong tahun anggaran 2016. Ini terungkap usaiĀ penyidik melakukan pemeriksaan selama 2 jam terhadap mantan Ketua DPRD Lebong Teguh Raharjo Eko Purwoto, Rabu (24/03/2021), sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi di DPRD Lebong tahun anggaran 2016. Kajari Lebong, Arief Indra Kusuma Adhi, SH, M.Hum melalui Kasi Pidsus, Ronal Thomas Mendrofa, SH mengatakan, dari pemeriksaan yang dilakukan diketahui ada dugaan penggunaan anggaran yang tidak sesuai peruntukan. Termasuk dugaan pertanggungjawaban yang tidak diakui atau tidak sah. "Ada dugaan kelalaian dalam penggunaan, pengelolaan dan laporan anggaran tahun 2016 lalu, " kata Ronal. Selain itu, lanjut Ronal, yang menjadi objek pemeriksaan lain adalah terkait uang Rp 1,3 miliar yang sebelumnya diserahkan Teguh sebagai titipan uang pengganti pada Kamis (18/03/2021) lalu. Dalam hal ini penyidik ikut mendalami asal usul uang tersebut. "Semua itu bagian dari proses penyidikan. Mengenai mengakui maupun tidak tindak pidana, semua sudah ada dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan, red). Hal itu belum bisa kami sampaikan saat ini. Akan disampaikan saat ekspose, " singkat Ronal. Selain Teguh, dua eks pimpinan DPRD Lebong juga ikut diperiksa. Mereka adalah Azman May Dolan dan Mahdi, S.Sos. Ketiganya datang ke kantor Kejari Lebong diwaktu yang berbeda. Teguh datang sekitar pukul 09.30 WIB. Kemudian Dolan dan Mahdi datang berbarengan sekitar pukul 11.30 WIB. Diketahui, kasus ini bermula dari Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Rp 1,4 miliar di Sekretariat DPRD Lebong tahun 2016 lalu. Dari nilai itu Rp 100 juta sudah dikembalikan. Pada tahap penyelidikan, Kejari Lebong masih menunggu itikad baik agar TGR tersebut diselesaikan. Namun sayangnya tak ada pengembalian TGR. Hingga akhirnya Kejari menetapkan kasus tersebut naik ke tahap penyidikan pada Februari lalu. Pewarta : Eko Hatmono
Sumber:
- Share:
- 1 Berkurang Rp2 Miliar, Dana Desa Kabupaten Kepahiang Turun Jadi Rp80 Miliar
- 2 Alihfungsi Lahan Pertanian Jadi Pemukiman Dilarang, Pemkab Kepahiang Tegakkan LP2B
- 3 KUA Sebut Tanah Wakaf Wajib Miliki AIW!
- 4 Bentrok Hingga Kecelakaan, Roadrace di Kepahiang Mendadak Ricuh!
- 5 Pemkab Kepahiang Anggarkan Dana Hibah Parpol Rp 1,2 Miliar
- 1 Berkurang Rp2 Miliar, Dana Desa Kabupaten Kepahiang Turun Jadi Rp80 Miliar
- 2 Alihfungsi Lahan Pertanian Jadi Pemukiman Dilarang, Pemkab Kepahiang Tegakkan LP2B
- 3 KUA Sebut Tanah Wakaf Wajib Miliki AIW!
- 4 Bentrok Hingga Kecelakaan, Roadrace di Kepahiang Mendadak Ricuh!
- 5 Pemkab Kepahiang Anggarkan Dana Hibah Parpol Rp 1,2 Miliar