Sudah 2 TK Coba Paket Edukasi dan Wisata Batik Diwo
RK ONLINE - Paket edukasi dan wisata batik di rumah wisata batik diwo Desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Sejak pertama dibuka, beberapa pembatik cilik dari 2 sekolah berbeda sudah menyambangi Rumah Wisata Batik Diwo. Kedatangan pembatik cilik dari dua TK ini untuk mengenalkan batik sejak usia dini. Salah satu sekolah yang sudah menyambangi Rumah Wisata Batik Diwo yakni TK As - Saadah Desa Barat Wetan Kecamatan Kabawetan. Kepsek TK As - saadah, Lindawati, Sabtu (27/02/2021) menuturkan, edukasi batik diwo perlu ditanamkan pada diri anak - anak sejak usia dini. "Dengan belajar membatik membangkitkan rasa kasih sayang, ketelitian dan kepedulian terhadap melestarikan budaya," ujarnya. Sementara itu, Ketua IKM Rumah Wisata Batik Diwo, Sriwanti menyambut kedatangan para pembatik cilik ini dengan hangat. "Saya bangga pada anak - anak yang mau belajar membatik dengan tekun, keinginan belajar mereka patut diacungi jempol," sampainya. Seperti biasa, beberapa tahap pembelajaran yang dilakukan yakni menggambar pola, menjiplak, dan juga mewarnai kain batik. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor : Candra Hadinata
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 Dinanti Peserta, Ini Cara Cek Pengumuman Hasil Administrasi PPPK Tahap 2 di SSCASN
- 2 Diberi Modal oleh Dana Desa, Ternyata Masih Banyak BUMDes Tak Berkembang di Kepahiang
- 3 Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Segini Iuran per Januari 2025
- 4 Tegak lurus: PWI Bengkulu Tetap Solid Satu Komando, Hadiri HPN Kalsel
- 5 Harga Cabai Rawit Makin Pedas, di Kepahiang Capai Rp 75.000 per Kilogram
- 1 Dinanti Peserta, Ini Cara Cek Pengumuman Hasil Administrasi PPPK Tahap 2 di SSCASN
- 2 Diberi Modal oleh Dana Desa, Ternyata Masih Banyak BUMDes Tak Berkembang di Kepahiang
- 3 Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Segini Iuran per Januari 2025
- 4 Tegak lurus: PWI Bengkulu Tetap Solid Satu Komando, Hadiri HPN Kalsel
- 5 Harga Cabai Rawit Makin Pedas, di Kepahiang Capai Rp 75.000 per Kilogram