Kecamatan Kepahiang Tertinggi Kasus DBD, Nyamuk Aegypti Bisa Berkembang di Tedmond

Kecamatan Kepahiang Tertinggi Kasus DBD, Nyamuk Aegypti Bisa Berkembang di Tedmond

RK ONLINE - Rata - rata, Demam Berdarah Dangue (DBD) muncul pada awal tahun serta akhir tahun. Tidak jarang, DBD merenggut nyawa. Karena itu masyarakat bersama Tenaga Kesehatan dituntut supaya melakukan penanganan secara berkelanjutan. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang, Wisnu Irawan, S.Kep, Rabu (27/01/2021) mengungkapkan, tahun 2020 lalu kasus DBD di Kabupaten Kepahiang hingga menyebabkan kematian sebanyak 3 kasus. "Tahun lalu, ada 3 pasien yang meninggal terpapar DBD. Rata - rata dari mereka tidak tahu bahwa level penyakitnya sudah parah dan terlambat dilakukan penanganan," sampainya. Sementara itu, total kasus DBD terbanyak tahun 2020 terjadi pada bulan Februari. Dengan jumlah total sebanyak 45 kasus. "Jadi 45 kasus DBD di Kabupaten Kepahiang tahun 2020, itu terjadi pada bulan Februari," lanjutnya. Disampaikan, perkembangbiakan nyamuk aegypti biasanya berada di genangan air yang jernih. Terbanyak diantaranya seperti genangan air pada dispenser, tekmond, serta juga pada bekas air minum dalam kemasan. "Lebih banyak perkembangbiakannya itu di air yang jernih, bukan di air yang kotor. Beberapa diantaranya kerap kita jumpai di rumah," terang Wisnu. Dari data yang Dinkes miliki, Kecamatan Kepahiang menduduki peringkat pertama kasus DBD. "Area perkotaan memang tinggi, kepadatan penduduk mempengaruhi penyebarannya (Nyamuk Aegypti). Di kecamatan Kepahiang, kasus DBD tinggi sebab masyarakatnya banyak. Sehingga besar kemungkinan terjadinya penularan," pungkasnya. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: