LKPK Nadiffazd Lubis Bekerjasama dengan IDUKA Gelar PKK Menjahit Level II

LKPK Nadiffazd Lubis Bekerjasama dengan IDUKA Gelar PKK Menjahit Level II

RK ONLINE - Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dilaksanakan Lembaga Kursus dan Pelatihan Keterampilan (LKPK) Nadiffazd Lubis. Program menjahit level ll bekerjasama dengan IDUKA beralamat di Kelurahan Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Sabtu (07/11/2020) pagi. Pembukaan acara dihadiri Asisten III Sekkab Kepahiang, Haira Aryani, S.Sos, M.MPd dan Kabid pembina PAUD dan PNF, Suraini, M. S.Pd. "Kegiatan ini bekerjasama dengan Industri dunia usaha dunia kerja. Nanti peserta akan melangsungkan kegiatan pelatihan selama 40 hari dan dievaluasi UJIKOM melalui LSK tata busana," sampai pengelola LKPK Nadiffazd Lubis, Surmiani Lubis, S.Pd. Menurutnya, nantinya peserta magang akan belajar ke IDUKA dengan harapan setelah pelatihan nantinya peserta bisa dan mampu masuk dunia kerja. Bahkan memiliki keahlian untuk membuka usaha sendiri. "Kita berharap program bantuan dari pemerintah terus bertambah. Supaya ke depan LKPK dan IDUKA bisa mencetak peserta magang berkualitas. Mampu secara mental dan keahlian ketika bersaing di dunia kerja," sampainya. Sementara itu, Kabid pembina PAUD dan PNF, Suryani mengaku turut senang  kegiatan yang positif ini dapat dilaksanakan sehingga menjadi wadah pekerjaan bagi para pemuda yang masih menganggur. "Sangat positif, karena ini merupakan wadah bagi anak-anak kita yang sudah sarjana namun belum mendapat pekerjaan. Ini solusi terbaik kalau menurut saya" kata Suryani. Diwaktu yg sama, Hairah Aryani mewakili Plt Bupati Kepahiang, Netti Herawati, S.Sos mengingatjan peserta magang untuk mengikuti kegiatan pelatihan dengan serius. "Kita selaku wanita harus berdaya, harus memiliki skill dan harus bersemangat. Dalam bekerja jangan asal jadi. Kegiatan ini sudah dibiayai pemerintah, harus semangat dan tekun," kata Hairah Aryani. Hairah menambahkan, bantuan dari pemerintah itu baru diberikan setelah kegiatan sudah berjalan. Jangan sudah mengharapkan bantuan sebelum menjalankan apa-apa. "Seperti ini lah seharusnya, bantuan itu banyak tapi kita harus berbuat dulu, harus berjalan dulu. Baru setelah itu bantuan bisa diberikan," pungkasnya. (Advetorial) Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor      : Candra Hadinata

Sumber: