Dewan Indikasikan Ada Permainan Dibalik Langka dan Mahalnya Gas Elpiji 3 Kilogram di Bengkulu

Dewan Indikasikan Ada Permainan Dibalik Langka dan Mahalnya Gas Elpiji 3 Kilogram di Bengkulu

RK ONLINE - Langkanya gas elpiji 3 Kilogram di Provinsi Bengkulu dinilai bukanlah karena kekurangan pasokan dari Pertamina. Ini disampaikan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Damsi, S.IP, MM, Rabu (14/10/2020). Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bengkulu ini menilai ada indikasi atau dugaan permainan yang terjadi sehingga berdampak langka dan mahalnya harga gas elpiji 3 Kilogram. "Harusnya tidak terjadi kelangkaan gas berlebihan yang membuat harganya melambung tinggi. Lantaran alokasi kebutuhan gas elpiji di Provinsi Bengkulu ini kan sudah terukur kebutuhannya oleh pihak Pertamina. Artinya, tidak mungkin menyebabkan kejadian luar biasa ini terjadi. Jadi kalau yang saya lihat, ini ada indikasi atau dugaan penimbunan dilakukan oknum agen - agen," sampai Edwar. Ia mengatakan, harusnya masyarakat dapat membeli gas tersebut sesua dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Tapi kenyataannya, justru saat ini harganya di kalangan agen pengecer sangat jauh berbeda. "Kalau di agen saat ini harga bahkan sampai dua kali lipat dari HET ditetapkan pemerintah. Sedangkan HET-nya kisaran diangka Rp 16 ribu saja pertabung. Ini perlu ditertibkan, jangan dibiarkan," tegas Edwar. Terakit hal ini, Edwar meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu melakukan pengawasan penjualan di pengecer. "Saya minta OPD terkait yakni Dinas Perdagangan provinsi termasuk juga di kabupaten/kota awasi, kenapa harga elpiji melonjak tinggi. Saya yakin pasokan elpijinya tidak kurang, ini dugaan saya ada permainan hingga hal ini terjadi," kata Edwar. Lebih jauh, Edwar menerangkan, juga tidak yakin adanya permainan dari pihak Pertamina yang menginginkan masyarakat berpindah ke LPG 5 Kg atau 12 Kg. Karena di Provinsi Bengkulu saat ini belum ada ledakan kebutuhan gas elpiji 3 Kilogram dalam jumlah banyak. "Sebenarnya tidak ada ledakan kebutuhan. Kita melihat dari suplay bulan kemaren saya rasa semuanya sama. Kalaupun ada kenaikan, saya rasa juga tidak seberapa. Gas inikan banyak, bukan tidak ada tapi harganya yang mahal," papar Edwar. Edwar menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan koordinasi langsung degan pihak Disperindag Provinsi Bengkulu dan PT Pertamina. "Akan kita koordinasikan soal ini dengan teman-teman di Komisi III. Tidak menutupkan nanti kita ke PT Pertamina atau mungkin nanti ke agen - agen. Bisa juga kita lakukan pemanggilan setiap pihak terkait. Supaya persoalan ini segera teratasi dan masyarakat tidak semakin menjerit di tengah pandemi ini," pungkas Edwar.  Pewarta : Febri Yulian  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: