Corona Berkepanjangan Sebabkan Petani Sulit Jual Hasil Pertanian

Corona Berkepanjangan Sebabkan Petani Sulit Jual Hasil Pertanian

RK ONLINE - Masa pandemi Covid-19 atau virus corona yang berkepanjangan kian memperburuk kondisi perekonomian petani, tak terkecuali di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Modal yang dikeluarkan yang tidak sedikit namun hasilnya tidak seberapa. Seperti dikatakan petani di Desa Suka Merindu Kecamatan Kepahiang, Nur Asiah, Kamis (01/10/2020). "Pandemi yang berkepanjangan ini sangat berdampak karena harga jual hasil pertanian kami seperti terong, timun sangat murah. Karena tidak ada pilihan tempat menjualnya, makanya harganya tidak seberapa," kata Asiah. Sebelum corona melanda, jelas Asiah, banyak pilihan tempat menjual hasil pertanian. Lain dengan selama pandemi ini, tempat menjual hasil pertanian tidak ada pilihan karena banyak pengusaha sayur yang menghentikan usahanya. "Bahkan belakangan ini, kami susah mencari tempat mengoper hasil pertanian. Paling hanya ke toke sayur itu pun murah. padahal modal yang kami keluarkan itu besar," lirih Asiah. Ditambahkan Asiah, beberapa minggu lalu dia bersama petani lainnya mengalami kesulitan mendapatkan sumber air. Kemudian karena tidak tergabung dalam kelompok tani, juga mengakibatkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. "Syukurnya beberapa hari ini hujan, kalau dibandingkan beberapa minggu lalu kami sangat susah karena cuaca sangat panas, air jadi sulit mengalir. Belum lagi masalah pupuk, kami yang tidak punya kartu kelompok tani ini sangat sulit untuk mendapatkan pupuk. Karena yang punya kartu kelompok tani selalu diprioritaskan," paparnya. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: