Insentif Relawan Covid di Kepahiang Tembus Hingga Rp 5 Juta/Bulan

Insentif Relawan Covid di Kepahiang Tembus Hingga Rp 5 Juta/Bulan

RK ONLINE - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si, Kamis (27/08/2020) mengungkapkan, rekapitulasi data petugas medis Covid 19 penerima insentif segera rampung. Belum diketahui pasti berapa petugas yang akan mendapatkannya, Tapi Tajri memastikan besaran insentif petugas medis yang bertugas sebagai relawan bisa tembus hingga Rp 5 juta/bulan. Dikatakan, proses penghitungan insentif relawan Covid ini, dilakukan dengan hitungan 22 hari kerja/bulan. Jika petugas yang dilibatkan dalam proses penanganan dan pencegahan Covid bekerja selama 22 hari, insentif yang akan diperolehnya mencapai Rp 5 juta/bulan. "Tapi tidak semua full 5 juta/bulan. Karena dari hasil penghitungan menggunakan rumus, hampir tidak ada setiap bulannya yang tembus di angka Rp 5 juta karena kerjanya tidak full 22 hari," ujar Tajri. Lebih lanjut, selain hari kerja, penghitungan insentif petugas medis relawan Covid ini juga disesuaikan dengan angka notifikasi bulanan di Kabupaten Kepahiang. Dengan angka tersebut, rumus yang digunakan bisa menghitung berapa petugas yang bekerja dan berapa hari yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya di lapangan. "Intinya rumus dan sistem penghitungan insentif yang digunakan pemerintah pusat ini, sangat teliti sekali. Sehingga dapat dikatakan tidak ada kemungkinan dapat kecolongan karena semuanya dihitung berdasarkan rusmus," jelasnya. Mengenai penerima insentif, tidak hanya diberikan kepada tenaga medis yang berstatus sebagai PNS saja. Termasuk mereka berstatus THL atau honorer, yang ditugaskan sebagai relawan Covid. "Sistem penghitunganya sama, mau dia PNS atau bukan sama saja jika kerjanya full 25 hari, insentifnya tetap Rp 5 juta juga," jelas Tajri. Berkaitan dengan sumber anggaran yang akan digunakan, Tajri memastikan pembayaran insentif ini sama sekali tidak memakan APBD atau APBD P, Sebab khusus untuk insentif ini, sudah dipastikanya akan dibayarkan melalui APBN. "Untuk jumlah detilnya belum tahu. Karena sampai hari ini (kemarin red), kami masih melakukan perekapan data penerimanya," demikian Tajri. Pewarta : Hendika Andesta  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: