Pemprov Nilai Indeks Kritis Konsumen Tergolong Rendah

Pemprov Nilai Indeks Kritis Konsumen Tergolong Rendah

RK ONLINE - Sebagai konsumen, masyarakat harus bersikap kritis terhadap produk yang akan dikomsumsi maupun digunakan. Hal ini penting mengingat tidak semua produk yang ada di pasaran aman untuk dikonsumsi. Menurut Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Yuliswani, indeks kritis masyarakat masih tergolong rendah, baru sebatas 40 persen saja, yang artinya masyarakat kita masih belum kritis terhadap produk yang dibelinya, Kamis (09/7). “Indeks kritis masyarakat saat ini masih tergolong rendah, baru sebatas 40 persen yang seharusnya lebih diatas 50 persen. Jika di atas 50 persen, berarti konsumen sudah kritis terhadap barang-barang yang akan dibeli atau digunakannya untuk di konsumsi,” tutur Yuliswani. Disamping itu, lanjut Yuliswani, ada kewajiban-kewajiban produsen untuk konsumennya dalam mengeluarkan produk yang akan dijualnya. “Jika konsumen merasa tidak mendapatkan informasi yang baik terhadap barang yang akan dibelinya, maka konsumen dapat mengajukan keberatan kepada Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) maupun ke Dinas Perindutrian dan Perdagangan yang ada di daerah,” ujarnya. Ia berharap produsen hendaknya jujur terhadap produk yang dikeluarkannya dan konsumen juga diharapkan kritis terhadap produk yang akan digunakan. “Jangan sampai masyarakat disuguhi iklan yang tidak mendidik atau tidak sesuai dengan manfaat dari barang tersebut,” pungkasnya.   Pewarta : Febri Yulian Editor : Erwin A

Sumber: