Pandemi Covid-19, Pasutri Diingatkan Tunda Kehamilan

Pandemi Covid-19, Pasutri Diingatkan Tunda Kehamilan

RK ONLINE - Dalam rangka meminimalisir penyebaran Corona Virus atau Covid-19, saat ini memasuki bulan kedua diberlakukannya kebijakan diam di rumah saja. Dalam situasi seperti ini, Pasangan Suami Istri (Pasutri) memiliki lebih banyak waktu bersama dan bisa-bisa bertambahnya jumlah keluarga karena sang istri hamil. Karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu gencar turun ke masyarakat khususnya Pasutri supaya bisa mencegah atau menunda kehamilan. "Covid-19 negatif, justru istri yang positif hamil. Sekarangkan bermunculan selogan yang seperti ini dan hal ini sangat mungkin terjadi. Karena lebih banyak waktu bersama keluarga di rumah, ketimbang biasanya bekerja di kantor," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Ir. Rusman Effendi dalam keterangannya, Selasa (19/05/2020). Karena itu, sambung Rusman, pihaknya menurunkan para Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat supaya tidak sampai terjadi ledakan kelahiran bayi atau Baby Boom. Baca Juga : Sekarang Belum Saatnya Berdamai Dengan Virus Korona "Kami pun juga langsung mendistribusikan pil KB serta Kondom hingga ke pelosok desa, agar jangan sampai peserta KB drop-out," paparnya.  Dijelaskan Rusman, terjadinya kehamilan di tengah pendemi Covid-19 akan menjadi beban Pasutri bersangkutan sendiri dan juga negara. Ditambah lagi adanya resiko tertular virus mematikan tersebut. Karena itu dilakukan upaya pencegahan dengan dibagikannya alat kontrasepsi melalui gerakan cegah putus pakai. "Dalam mendukung pekerjaan PLKB dan Bidan membagikan Alat Kontraspesi (Alkon) kepada masyarakat, telah diberikan APD (Alat Pelindung Diri) serta Handsanitizer. Kita pastikan Alkon sampai kepada masyarakat di wilayah pelosok desa. Terlebih dari segi anggaran dananya sudah dijamin Komisi IX DPR RI," paparnya. Sehingga, tambah Rusman, selogan Covid-19 negatif tapi istri positif tidak sampai terjadi di Provinsi Bengkulu. Sejauh ini pun sudah menunjukan kenaikan masyarakat untuk ber-KB dari 4 ribu yang sempat drop out. Pewarta : Febri Yulian  Editor     : Candra Hadinata   

Sumber: