Sekarang Belum Saatnya Berdamai Dengan Virus Korona

Sekarang Belum Saatnya Berdamai Dengan Virus Korona

RK ONLINE - Anggota DPD RI Dapil Bengkulu, H. Ahmad Kenedi, SH, MH menegaskan, berdamai dengan Virus Korona (Corona Virus) atau Covid-19 hanya bisa dilakukan ketika pandemi sudah melandai. Sementara, menurut laki-laki yang akrab disapa Bang Ken ini, sekarang belum saatnya berdamai dengan Corona Virus. Apalagi saat ini di tengah tingginya angka penularan dan kematian akibat Covid-19. "Namanya virus itu akan hilang, tapi sekarang belum. Jadi belum saatnya juga disuruh berdamai. Masa kita berdamai di tengah tingginya angka penularan dan kematian," kata Bang Ken, Selasa (15/05/2020). Sejak penetapan status darurat nasional yang akan berakhir di penghujung Mei ini, lanjut Bang Ken, belum ada tanda-tanda perubahan yang menjanjikan melalui intervensi negara. Sebab grafik angka positif Covid-19 masih terus mengalami peningkatan signifikan setiap harinya tidak terkecuali di Provinsi Bengkulu. "Menyuruh warga negara berdamai dengan virus korona, berarti kita mengakui kalau kita kalah dalam pertarungan ini," ujarnya. Baca Juga : 80 Persen Pasien Positif Covid-19 di Bengkulu OTG Lebih lanjut Bang Ken menilai, sejak awal pemerintah seperti kurang serius dengan mengeluarkan kebijakan yang bertolak belakang ketika Covid-19 mulai muncul. Seperti pemberlakuan tiket murah, dan subsidi bagi sektor usaha penerbangan dan mengabaikan persiapan infrastruktur kesehatan yang mumpuni untuk menghadapi Covid-19. "Sejak awal tahun ketika korona belum teridentifikasi di Indonesia, pemerintah bukannya gelontorkan uang untuk persiapan fasilitas kesehatan. Karena malah memberikan subsidi untuk perusahaan penerbangan untuk menggenjot pariwisata. Padahal waktu yang cukup dua bulan untuk kita persiapkan fasilitas kesehatan sebelum corona teridentifikasi di Indonesia," tutur Bang Ken. Meskipun demikian, Bang Ken kembali mengingatkan bahwa momentum untuk berdamai dengan virus pasti ada tapi bukan sekarang. Melainkan nanti ketika kurva ekonomi mulai stabil dan melandai dalam beberapa bulan ke depan. "Nanti ada saatnya, baru kita diajak berdamai sembari mempersiapkan masyarakat untuk memulai sesuatu yang baru di masa depan," demikian Bang Ken. Pewarta : Febri Yulian  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: