Tega Gorok Leher IRT Lagi Mandi karena Ingin Merampas Perhiasan Imitasi

Tega Gorok Leher IRT Lagi Mandi karena Ingin Merampas Perhiasan Imitasi

RK ONLINE - Motif pembunuhan terhadap Ibu Rumah Tangga (IRT), Linda (41) warga Desa Sosokan Baru Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kepahiang dengan terduga pelaku HS (23)  terungkap. Melalui pengembangan kasus yang dilakukan Polres Kepahiang dengan minta keterangan sejumlah saksi maupun pengumpulan Barang Bukti (BB). Diketahui, tindakan sadis yang dilakukan oleh terduga pelaku didasari ingin merampas perhiasan korban yang belakangan baru disadarinya hanya imitasi. Terduga pelaku pun dengan sadisnya menghabisi nyawa korban yang sedang mandi dan mencuci pakaian di saluran irigasi yang tak jauh dari pemukiman desa. Lantaran korban berteriak minta pertolongan saat barang-barangnya ingin dirampas terduga pelaku. Baca Juga : Leher IRT Sosokan Baru Kepahiang Nyaris Putus Digorok Dari keterangan tersangka pula, usai dia menghabisi nyawa korban dengan cara 5 kali menikam tangan korban sebelah kiri dan menggorok leher korba. Tersangka langsung merampas perhiasan di pergelangan tangan korban yang saat itu disangkanya emas. Setelah berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, tersangka memperhatikan perhiasan hasil rampokan dan baru menyadari gelang tersebut bukanlah emas. Kesal, tersangka langsung membuangnya ke semak-semak di dekat sebatang pohon. Baca Juga : Ngelem Dulu Sebelum Merampok dan Membunuh Kapolres Kepahiang, AKBP. Suparman, SIK, MAP melalui Kasat Reskrim, AKP. Umar Fatah, SH, MH, Selasa (12/05/2020) menerangkan, sampai saat ini BB yang berhasil ditemukan petugas hanya pakaian korban yang berlumuran darah. Beberapa BB penting pun berupa belati dan emas imitasi dinyatakan hilang. "Setelah berulang kali kami cari di tempat yang dikatakan tersangka, BB tersebut tetap tidak ditemukan. Begitu pula dengan BB belati yang digunakan tersangka untuk mengakhiri nyawa korban belum juga ditemukan. BB yang ada Pakaian yang dicuci korban saat kejadian, serta beberapa peralatan mandi milik korban," kata Umar Fatah. Karena kedua BB ini merupakan BB penting dalam perkara pembunuhan sadis ini, Umar Fatah mengaku kalau hingga beberapa hari ke depan kedua BB tersebut tetap tidak berhasil ditemukan. Maka pihaknya akan menyiasatinya dengan menerbitkan berita acara yang menerangkan hilangnya kedua BB tersebut. "Untuk reka ulang sedang dijadwalkan. Rencanannya untuk mengantisipasi keselamatan tersangka, reka ulang hanya akan dilakukan di lingkungan Polres Kepahiang saja," demikian Umar Fatah.  Pewarta : Hendika Andesta  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: