Curhatan Petugas Medis, Mulai Takut Ketemu Keluarga
RK ONLINE - Sejumlah tenaga medis di Bengkulu mengaku mulai merasa was-was ketemu keluarga ditengah pandemi Covid-19. Alasanya tidak ingin keluarga mereka jadi ikut tertular Covid-19. Seandainya mereka lebih dulu sudah tertular dari pasien yang mereka rawat. Seperti disampaikan salah seorang petugas medis disalah satu rumah sakit di Bengkulu, Okta Jumiati, Rabu (22/04/2020).
Dikatakan Okta, dirinya mulai ada kekhawatiran disebabkan takut menularkan Covid-19 kepada keluarganya. Meskipun rumah sakit tempat dia bekerja tersebut telah memenuhi standarpenanganan pasien Covid-19. Namun tetap tidak menutup kemungkinan juga ada Orang Tampa Gejala (OTG) yang secara tidak sadar bersentuhan dengannya. "Sejak pandemi Covid-19 ini, saya mengurangi interaksi dengan keluarga terutama dengan anak," katanya.
"Kalau bisa ketika saya pulang mereka sudah tidur. Bahkan, untuk sementara ini saya tidur terpisah dengan anak. Meski demikian, kami tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada para pasien. Bukan hanya saya saja yang merasa was-was ketemu keluarga. Perasaan serupa juga dirasakan rekan kerja saya sesama tenaga medis. Selama bertugas sebagai tenaga medis, baru kali ini menghadapi tantangan kerja yang tidak mudah. Soalnya musuh kita itu tidak kelihatan. Bahkan suami saya sering berkata, kalau dia merasa berat melepas saya kerja. Meski demikian, bagaimanapun juga ini adalah tugas," lirihnya.
Meski sering merasa was-was lanjut Okta, sebagai seorang ibu dirinya tetap ingin bermain seperti biasa dengan anak-anaknya. Sebab itulah, Okta selalu ikuti prosedur dari pemerintah agar aman. "Yang penting ikuti protokol, saat saya sampai ke rumah sebelum ketemu anak-anak harus ganti baju dan mandi dulu. Baju pun juga harus langsung dicuci. Prosedur merupakan hal yang paling utama kita ikuti agar semuanya aman," ujarnya.
Walau pun menjalani tugas yang berat, Okta mengaku memperoleh dukungan penuh dari seluruh keluarganya. Bahkan selain menangani para pasien Okta terus melakukan edukasi terhadap masyarakat melalui Gugus Covid Command Center.
"Keluarga saya adalah keluarga medis, suami dan adik saya juga bekerja di rumah sakit. Jadi, kita saling mendukung. Ya kita juga aktif melakukan penyemprotan disinfektan ke sekolah-sekolah," demikian Okta. Pewarta : Febri Yulian Editor : Candra Hadinata
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 Kena Pajak Baru, Pemilik Kendaraan Wajib Mengetahui Tarifnya Mulai Tahun Depan
- 2 Meski PPN 12 Persen Naik, Pemerintah Pastikan Tak Berdampak Pada Kenaikan Tarif Listrik
- 3 Ilegal, Segini Harga Senjata Api Rakitan Milik Perampok TKP Bumi Sari
- 4 Kurang Sarpras, Layanan Perekaman KTP-el Kembali ke Dukcapil Kepahiang
- 5 Kuota Haji Kepahiang Tahun 2025 Belum Ada Penambahan
- 1 Kena Pajak Baru, Pemilik Kendaraan Wajib Mengetahui Tarifnya Mulai Tahun Depan
- 2 Meski PPN 12 Persen Naik, Pemerintah Pastikan Tak Berdampak Pada Kenaikan Tarif Listrik
- 3 Ilegal, Segini Harga Senjata Api Rakitan Milik Perampok TKP Bumi Sari
- 4 Kurang Sarpras, Layanan Perekaman KTP-el Kembali ke Dukcapil Kepahiang
- 5 Kuota Haji Kepahiang Tahun 2025 Belum Ada Penambahan