Puluhan Perawat di Bengkulu Menjalani Karantina
RK ONLINE - Sebanyak 34 perawat di RSUD M Yunus Bengkulu mulai menjalani karantina di BPSDM Provinsi Bengkulu, Selasa (21/04/2020). Karantina dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 setelah satu orang tenaga medis di RSUD M Yunus dinyatakan reaktif Covid-19 hasil rapid test.
Seperti diterangkan Direktur RSUD M Yunus Bengkulu dr. Zulkimaulub Ritonga, Sp.An. Dikatakan, merespon adanya 1 orang tenaga medis di RSUD M Yunus Bengkulu dinyatakan reaktif rapid test pihaknya langsung melakukan pelacakan sejumlah orang yang sempat kontak langsung.
Dari hasil pelacakan ditemukan puluhan orang yang sering melakukan kontak lansung dan sesuai SOP yang telah ditetapkan langsung di Karantina. "Mereka semua saat ini sudah di karantina dan akan dipantau perkembangan selanjutnya," kata Zulkimaulub.
Ia mengaku, setelah menjalani kantina selama seminggu akan dilakukan rapid test ulang. Jika di dalam pemeriksaan rapid test hasilnya unreaktif maka mereka tetap diharuskan karantina selama seminggu lagi. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa tingkat imunitas mereka masih baik.
"Jadi kita lihat dulu perkembangannya nanti akan kita lakukan rapid test ulang. Ya jika hasilnya ada reaktif kita minta mereka tetap dikarantina, kalau hasilnya unreaktif mereka bisa pulang," tambahnya. Baca Juga : Warga yang Merasa Kontak dengan Pasien Covid-19 Diimbau Segera Lapor Gugus Tugas
Meski begitu, lajut Zulkimaulub, pihaknya belum melakukan uji swab kepada puluhan perawat ini. Karena uji swab saat ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bahkan berdasarkan laporan dari Litbangkes Palembang, jumlah sampel swab yang diperiksa saat ini per hari mencapai kurang lebih 1.000.
Sehingga memerlukan waktu yang tidak sebentar menunggu seluruh hasil sampel swab yang diterima kembali RSUD M Yunus Bengkulu. "Untuk pemeriksaan Swab memerlukan waktu yang lumayan lama. Karena jumlah sampel yang diperiksa juga banyak," paparnya.
Zukimaulub berharap dalam waktu dekat RSUD M Yunus Bengkulu dapat melakukan uji Swab sendiri. Sehingga tidak perlu harus menunggu lama hasil swab orang yang diduga terpapar Covid-19.
"Kita berharap bisa punya Laboratorium pemeriksaan swab sendiri. Jadi tidak perlu menunggu hasil pemeriksaan swab dari Palembang. Kalau hasil Swab cepat diketahui, kita pun bisa lebih cepat mengambil tindakan," pungkasnya. Pewarta : Febri Yulian Editor : Candra Hadinata
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 7 Kepala Dinas di Lingkungan Pemprov Bengkulu Terjaring OTT, Benarkah?
- 2 Masa Kampanye Berakhir, Besok APK Sudah Wajib Diturunkan!
- 3 Cocok Buat Kerja, Ini Rekomendasi Laptop Anti Lemot 2024!
- 4 Desain Tipis dan Elegan, Ini 5 Rekomendasi Laptop Acer Termurah
- 5 APK yang Difasilitasi KPU Kepahiang Bukan Tanggung Jawab Paslon, Ini Kata Ikrok!
- 1 7 Kepala Dinas di Lingkungan Pemprov Bengkulu Terjaring OTT, Benarkah?
- 2 Masa Kampanye Berakhir, Besok APK Sudah Wajib Diturunkan!
- 3 Cocok Buat Kerja, Ini Rekomendasi Laptop Anti Lemot 2024!
- 4 Desain Tipis dan Elegan, Ini 5 Rekomendasi Laptop Acer Termurah
- 5 APK yang Difasilitasi KPU Kepahiang Bukan Tanggung Jawab Paslon, Ini Kata Ikrok!