Pasien Reaktif Covid-19 di Tebat Monok Sempat Tidak Jujur

Pasien Reaktif Covid-19 di Tebat Monok Sempat Tidak Jujur

RK ONLINE - Sedikitnya 7 petugas medis Puskesmas Pasar Kepahiang terpaksa menjalani proses rapid test Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Sabtu (18/04/2020) lalu. Ketujuh petugas medis di atas diketahui, sempat melakukan kontak langsung dengan pasien reaktif atau positif corona di Desa Tebat Monok berdasarkan hasil rapid test beberapa waktu lalu.Hasilnya, untuk sementara anreaktif atau negarif corona.

Untuk memastikannya, rapid tes akan dilakukan kembali 10 hari ke depan. Ada cerita miris di balik pelaksanaan rapid test yang dilakukan tujuh petugas Puskesmas Pasar Kepahiang.

Kepada RK, Minggu (19/04/2020) Kepala Puskesman Pasar Kepahiang, drg. Tresia Widyastuti menuturkan, kontak langsung dilakukan petugas terhadap pasien Tebat Monok terjadi pada 26 Maret lalu.

Saat itu, pasien yang belakangan diketahui jemaah tabligh itu belum masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk terus menerus. Termasuk mengeluhkan demam tinggi tidak kunjung sembuh kepada tim medis.

"Dia (Pasien, red) mengaku warga yang tinggal di Tebat Monok, oleh petugas Puskesmas langsung diobati tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)," ujar Widya. Baca Juga : Hasil Rapid Test Covid-19 Seorang Jamaah Tabligh Tebat Monok Dinyatakan Positif

Apa yang dilakukan petugas lantaran saat datang ke Puskesmas, yang bersangkutan tak jujur saat memberikan keterangan. Saat dimintai keterangan oleh petugas medis, yang bersangkutan menutup diri.

Ditanya riwayat perjalanan, pasien sempat mengelak sempat tinggal di Masjid Taqwa Kota Bengkulu dan melakukan kontak dengan jamaah tabligh asal Lampung yang dinyatakan positif terjangkit Covid - 19. Baca Juga : Ditemukan Seorang Perantau dari Bekasi Positif Covid -19 // Hasil Rapid Test Dinkes Kepahiang

"Riwayat perjalanan dan kontak ini baru terungkap, saat yang bersangkutan sudah mengalami sesak nafas dan meminta untuk dirapid test. Itu juga bukan pengakuan dari yang bersangkutan langsung, tetapi disampaikan istrinya yang saat itu sudah merasa khawatir," sesal Widya.

Terpisah, Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si membenarkan rapid test dilakukan tergadap 7 petugas medis Puskesmas Pasar Kepahiang. "Hasilnya sementara masih anreaktif. Untuk memastikannya, 10 hari ke depan 7 pegawai Puskesmas ini akan dirapid tes kembali," jelas Tajri.

Pihaknya juga masih menanti hasil uji laboratorium sampel Swab warga Desa Tebat Monok, untuk memastikan apakah yang bersangkutan positif corona atau tidak. Pewarta : Hendika Andesta  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: