2 Jembatan Putus, 60 KK Talang Selawe Terisolir
RK ONLINE - Banjir bandang Desa Air Pesi sebagai imbas dari luapan Sungai Air Pirang, Senin (13/04/2020) sore menyembabkan 60 KK warga Talang Selawe Desa Air Selimang Kecamatan Seberang Musi terisolir. Ini setelah 2 unit jembatan penghubung dari Desa Air Pesi menuju pemukiman warga petalangan putus terbawa arus.
Jembatan penghubung utama sepanjang 10 meter sudah tak bersisa, termasuk satu- satunya jembatan kayu yang selama ini menjadi alternatif, juga ikut hanyut terbawa arus banjir bandang. "Selama ini kami memiliki 2 akses. Tapi sekarang kedua - duannya sudah hanyut dibawa arus sungai," terang Miswanto (40), salah satu warga setempat, Selasa (14/04/2020).
Seingatnya, banjir bandang terakhir sempat terjadi puluhan tahun lalu. "Kalau untuk pejalan kaki masih bisa keluar masuk talang, itupun kalau sungai tidak dalam keadaan besar. Tapi kalau menggunakan kendaraan, bisa dipastikan tidak bisa sama sekali," tutupnya.
Sementara itu, bersama TNI/Polri, Selasa (14/04/2020) Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, IPU turun dan memantau langsung lokasi bencana banjir bandang. Termasuk ke Talang Selawe. Di sini, bupati meminta warga membuat jembatan alternatif terlebih dahulu. Baca Juga : Puskesmas Kelobak Siaga Covid-19 Hingga Malam Hari
Sebab, pembangunan jembatan baru hanya bisa dilakukan di TA 2021 mendatang. Dari kacamatanya, lokasi pemikiman masyarakat yang tidak berjauhan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS), membuat Desa Air Pesi rawan terhadap bencana banjir. Untuk merelokasi rumah warga, Pemkab terkendala oleh ketersediaan lahan.
"Sebenarnya kalau tidak ada pandemi virus corona, tahun ini sudah bisa diterapkan. Tetapi dengan kondisi yang sulit ini, terpaksa prosesnya dilakukan di tahun 2021 nanti," ungkap Dayat.
Dijelaskan, TA 2021 nanti Pemkab Kepahiang tidak hanya akan membangun pelapis tebing dan pembatas aliran sungai dengan pemukiman warga. Termasuk membuat sejumlah drainase dan memperbaiki arus sungainya.
"Kalau untuk merelokasi, kita terkendala hutan lindung yang merupakan wewenang kementerian. Jadi solusinya ialah membenahi kondisi yang ada selama ini," jelasnya.
Berkenaan dengan perbaikan rumah,Pemkab akan memfokuskan program bedah rumah di Dinas PUPR dan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang. "25 unit rumah terdampak banjir dipastikan dapat semua. Hanya saja bantuan perbaikan yang diberikan akan dihitung berdasarkan tingkat kerusakannya," tutupnya.
Dalam kunjungan bupati, sejumlah bantuan tanggap darurat juga disalurkan oleh Dinsos Kabupaten Kepahiang. Mulai dari kasur, selimut, lauk pauk, puluhan paket makanan siap saji dan ratusan bungkus mie instan.
Bantuan cepat tanggap bencana ini juga diberikan oleh BPBD dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Kepahiang. Menerima bantuan secara simbolis, Kades Air Pesi Jonson memastikan bantuan akan diberikan secara merata terhadap masyarakat Air Pesi yang terdampak banjir bandang. Pewarta : Hendika Andesta Editor : Candra Hadinata
Sumber: