Terpapar Covid-19 Bukanlah Aib, Kenapa Harus Malu dan Ditutupi

Terpapar Covid-19 Bukanlah Aib, Kenapa Harus Malu dan Ditutupi

RK ONLINE - Masyarakat khusus di Provinsi Bengkulu diingatkan agar tidak malu-malu mengungkapkan fakta jika ada keluarganya yang terpapar virus corona atau Covid-19.

Sebab virus ini bukanlah aib yang membuat keluarga malu sehingga harus ditutup-tutupi. Melainkan virus ini adalah musibah yang saat ini sedang dirasakan dan dialami umat manusia di belahan dunia.

Selain itu dengan diungkapkan fakta sebenarnya, bisa lebih mudah melakukan pemetaan penanganan sehingga musibah ini bisa cepat berlalu.

"Terpapar Covid-19 bukan merupakan sebuah aib melainkan suatu musibah bersama. Ini sudah sering saya sampaikan supaya tidak ada yang malu kalau terpapar virus ini dan tidak perlu ditutup-tutupi. Hal ini harus dijelaskan dan sampaikan kepada masyarakat disekitar kita, edukasi terus-menerus harus dilakukan," kata Suimi Fales, Senin (13/04/2020).

Kemudian, sambung Politis PKB ini, dalam penanganan dan pencegahan terjadinya penyebaran Covid-19 harus ada keterbukaan. Selain dari mengikuti anjuran pemerintah yakni berdiam di rumah guna memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

"Sekali lagi perlu diingat kalau terpapar Covid-19 bukan merupakan suatu aib, malainkan musibah kita bersama. Jadi kalau ini aib bagaimana kita dapat mengobatinya. Makanya diperlukan keterbukaan soal ini, demi keselamatan kita semua," tegas Suaimi Fales. Baca Juga : Ini Harga Sembako Jelang Ramadhan

Dia pun mengajak agar semua masyarakat memaknai kebangkitan dalam situasi pandemi Covid-19 dengan tindakan. Tindakan itu dilakukan untuk membela, merawat dan mematuhi segala anjuran dari pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Bukannya malah menutupi kalau ada yang terpapar. Ingat kalau ditutupi pihak terkait tidak bisa melaksanakan tindakan yang seharusnya dilakukan. Sehingga penyebaran bisa lebih rentan terjadi," sambungnya.

Dengan diungkapkan fakta yang sebenarnya, lanjut Suimi Fales, masyarakat di sekitar pun bisa lebih waspada, dan membatasi ruang geraknya. "Pasti masyarakat akan lebih waspada kalau di lingkungannya ada yang terpapar. Sebaliknya kalau tidak diungkapkan, masyarakat sekitar tidak tahu. Sehingga, dalam kesehariannya mereka kurang lebih tetap seperti biasa. Kalau seperti ini, otomatis kemungkinan terjadinya penyebaran lebih tinggi," paparnya. Baca Juga : Aparat Gabungan Bubarkan 4 Wanita Muda dan Belasan Pemuda

Lebih lanjut, Suimi Fales mencontohkan, sikap dan tindakan solidaritas masyarakat yang seharusnya dilakukan bisa menyiapkan gedung yang kosong dan tidak dipakai untuk tempat isolasi bagi mereka yang terpapar Cocid-19 jika itu layak dan dibutuhkan. Mengingat saat ini semua membutuhkan uluran tangan pihak manapun agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

"Sekali lagi saya mengimbau untuk menggerakkan semua pihak, bagi yang mampu bantulah yang kurang mampu. Jangan ada perbedaan sebab ini musibah dan ini menjadi tanggungjawab bersama," demikian Suimi Fales. Pewarta : Febri Yulian  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: