PLTA Musi Belum Iyakan Tuntutan Warga Tanjung Alam dan Air Hitam

PLTA Musi Belum Iyakan Tuntutan Warga Tanjung Alam dan Air Hitam

RK ONLINE - PT PLN (Persero) UIK SBS-UPDK Bengkulu PLTA Ujan Mas, Kamis (05/03/2020) melakukan pemaparan hasil studi banjir dan genangan air Daerah Aliran Sungai (DAS) menggandeng tim ahli dari Universitas Bengkulu (UNIB) yang melakukan kajian.

Ini menindaklanjuti tuntutan warga khususnya Desa Tanjung Alam dan Desa Air Hitam yang terkena dampak banjir bandang. Lantaran warga menilai banjir yang terjadi disebabkan luapan air PLTA Musi.

Dalam kesempatan ini, Kepala UPDK Bengkulu, I Nyoman Buda menyampaikan, pasca banjir bandang yang terjadi April 2019 lalu pihaknya sudah menindaklanjutinya. Dengan langkah solusi jangka pendek yakni melakukan pengerukan sedimentasi atau endapan tanah di sekitar waduk PLTA Musi.

"Apa yang menjadi rekomendasi tim ahli yang melakukan studi kajian banjir dan genangan air DAS Musi akan kami tindaklanjuti sebagai solusi jangka menengah. Namun, terkait dengan usulan (Tuntutan, red) warga mengenai ganti utung. Itu tetap akan dibahas (Belum diiyakan, red)," jelas Nyoman.

Dalam acara ini turut hadir Ketua DPRD Kepahiang, Windra Purnawan, Sp, Sekkab Kepahiang, Zamzami Zubir, SE, MM, Kapolsek Ujan Mas, Iptu. Tommy Sahri, MH dan dua kepala desa, serta masyarakat yang terdampak banjir bandang tahun lalu.

"Kalaupun nanti hasil studi banjir dan genangan air di Desa Air Hitam dan Desa Tanjung Alam, serta rekomendasi tindaklanjut dalam mengurangi tingkat genangan belum mengakomodir harapan masyarakat. Kami berharap UPDK Bengkulu dapat mengajukan usulan dan harapan masyarakat pada PLN Palembang," sampai Ketua DPRD Kepahiang Windra Purnawan.

Tim Ahli UNIB, Fajri di hadapan UPDK Bengkulu, masyarakat maupun eksekutif dan legislatif Kabupaten Kepahiang yang menghadiri pemaparan hasil kajian studi banjir dan genangan air DAS Musi memaparkan, pihaknya mempelajari kondisi cathchment area sekitar waduk PLTA Musi dalam aspek keadaan alam dan kondisi tutupan lahan.

"Menggali data dan informasi mengenai perubahan kondisi topografi dan batimeter waduk akibat kegiatan pengerukan sedimen di waduk intake PLTA Musi. Khususnya di waduk di sekitar Desa Air Hitam dan Desa Tanjung Alam," jelas Fajri.

Untuk diketahui, warga terdampak banjir bandang meminta pihak UPDK Bengkulu melakukan ganti untung atas kerugian yang dialami. Mulai dari bangunan rumah yang terseret banjir hingga lahan pertanian yang rusak akibat banjir. Pewarta : Reka Fitriani Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: