Ratusan Perempuan di Bengkulu Mengidap Kanker Payudara
RK ONLINE - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni S.Kes., MM mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan konsultasi yang dilakukan setiap bulan. Diketahui ada 260 orang perempuan di Provinsi Bengkulu saat ini terkena kanker. Sebanyak 208 orang diantaranya menderita kanker payudara.
Data ini berdasar jumlah kunjungan pasien yang menjalani perawatan di RSUD M Yunus Bengkulu sepanjang 2019. "208 orang atau 80 persen menderita kanker payudara. Sisanya ada yang masih indikasi kanker payudara. Kemudian ada kanker serviks, kanker tiroid, kanker kulit dan kanker otot," kata Herwan, Selasa (03/03/2020).
Menurutnya, sekarang ini Pemprov Bengkulu melalu Dinkes Provinsi Bengkulu berupaya untuk melakukan pencegahan, agar para penderita penyakit kanker ini tidak bertambah dari tahun sebelumnya. Karena dikhawatirkan ini dapat menggangu dari pada pertumbuhan ekonomi dan bisa mengancam bagi masyarakat yang lainnya.
"Penderita kanker di Provinsi Bengkulu cukup meningkat, di 2019 saja ada ratusan perempuan Bengkulu. Tahun ini kita harapkan menurun. Karena ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Belum lagi sekarang ini ada masalah baru yakni Virus Corona," ujar Herwan.
Untuk para penderita kanker ini, Herwan mengingatkan agar selalu memerikasa kesehatan secara berkala supaya nantinya penyakit ini.
"Pasian kanker ini harus selalu kontrol tiap bulan. Kalau dari pendataan kami penyebab banyak orang menderita kanker payudara yakni faktor gen, gaya hidup, pola makan yang tidak seimbang seperti makanan siap saji, alkohol, dan pola tidur yang tidak teratur. Meski begitu kanker payudara bisa dicegah dengan cara menjaga pola makan sehat, dan melakukan deteksi dini," paparya.
Sayangnya, tambah Herwan, kesadaran untuk melakukan deteksi dini masih rendah. Para perempuan pun cenderung takut-takut melaporkan ke tenaga kesehatan, jika menemukan benjolandi payudaranya.
"Untuk pengobatan penyakit kanker ini sendiri, ada yang bisa diobati di Bengkulu. Namun tak jarang masih banyak pasien yang harus dirujuk ke luar karena terkendala perangkat sarana dan prasarana. Sehingga dengan minimnya peralatan medis ini pasien harus mengantre 2 hingga 13 minggu untuk melakukan CT Scan," demikian Herwan. Pewarta : Febri Yulian Editor : Candra Hadinata
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 Terbaru Sambut 2025, Ini 5 Rekomendasi Laptop untuk Kerja Terbaik
- 2 Gandeng Kejari, Pemkab Kepahiang Telusuri Keberadaan Aset Milik Daerah
- 3 Kemajuan Objek Kebudayaan Jadi Fokus Pemerintah Kabupaten Kepahiang
- 4 Ini Hasil Pleno KPU Kepahiang Terhadap Hasil Pilkada 2024!
- 5 KPU Kepahiang Resmi Tetapkan Nata-Hafizh Sebagai Pemenang Pilkada 2024 Kabupaten Kepahiang
- 1 Terbaru Sambut 2025, Ini 5 Rekomendasi Laptop untuk Kerja Terbaik
- 2 Gandeng Kejari, Pemkab Kepahiang Telusuri Keberadaan Aset Milik Daerah
- 3 Kemajuan Objek Kebudayaan Jadi Fokus Pemerintah Kabupaten Kepahiang
- 4 Ini Hasil Pleno KPU Kepahiang Terhadap Hasil Pilkada 2024!
- 5 KPU Kepahiang Resmi Tetapkan Nata-Hafizh Sebagai Pemenang Pilkada 2024 Kabupaten Kepahiang