Guru Sekolah Pelosok Semakin Tertinggal
RK ONLINE - Lambannya realisasi pengerjaan fisik bersumber dari dana pinjaman daerah senilai Rp 59.977.020.000, dirasakan langsung warga Desa Langgar Jaya dan sekitarnya. Termasuk kalangan tenaga pendidik yang mengabdikan diri di sana.
Seperti para guru di SDN 08 Muara Kemumu. Menempuh jalan berlumpur setiap hari, mereka kerap terlambat sampai ke sekolah. Kepala SDN 08 Muara Kemumu Hendri Afrizal, Senin (17/02/2020) mengungkapkan kondisi kian sulit saat menghadapi musim hujan seperti saat ini.
"Kalau misalnya jalan dibangun paling tidak akses kami menuju sekolah lebih ringan," harap Hendri.
Sebagai gambaran, dari Renah Kurung saja waktu sejam masih diperlukan menuju SDN 08 Muara Kemumu. Dia bersama 4 guru senasib lainnya, setiap hari bolak-balik ke sekolah mengendarai sepeda motor. "Sekolah kami memiliki 15 siswa," tambah Hendri.
Dia berharap Pemkab memperhatikan keberadaan sekolah di wilayah pelosok. "Tak usah muluk mengharapkan bangunan sekolah layak. Kecil saja, kami sangat membutuhkan sarana pendukung salah satunya laptop. Sekolah pinggiran juga butuh peningkatan sarana dan prasarana pendidikan," sampai Hendri.
Sementara itu, dimintai keterangannya Kadis PUPR Kabaupaten Kepahiang Rudi Sihaloho, ST menyampaikan proses lelang dari dana SMI akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kemungkinan pekan depan jalan link Desa Cinto Mandi - Langgar Jaya - Damar Kencana dengan total pagu anggaran Rp 18.672.258.000 akan dilakukan proses lelang. Target kita tahun 2020 ini 3 paket SMI akan direalisasikan dengan tuntas," demikian Rudi. Pewarta : Efran Antoni Editor : Candra Hadinata
Sumber: