Menyesal, Neki Menitikkan Air Mata di Depan Wabup Neti

Menyesal, Neki Menitikkan Air Mata di Depan Wabup Neti

NEKI CAHYO (26), tersangka kasus pencabulan terhadap 9 pria (7 diantaranya anak di bawah umur,red) yang ditangkap jajaran Polres dan Polsek Kabawetan belum lama ini,  sadar perbuatannya sesat dan menyimpang. Di hadapan langsung Wabup Netti Herawati, S.Sos yang berkenan menemuinya langsung di balik jeruji besi sel Polres Kepahiang, Selasa (21/1) air mata pemuda Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan itu pun berlinang. BACA JUGAPencabul Bocah Laki-laki Ini Koleksi 30 Video Bokep Terseduh, dia mengungkapkan rasa penyesalan mendalamnya kepada Wabup Netti. Pertemuan Wabup Netti sendiri semula tak terjadwal. Awalnya, Wabup hanya memiliki agenda bertemu dengan Kapolres Kepahiang AKBP. Suparman, SIK, MAP . Rupanya, usai pertemuan Netti berkeinginan menemui langsung pelaku pencabulan anak laki-laki yang tengah hangat diwartakan di media massa.  Dibatasi jeruji besi, naluri seorang ibu Wabup Netti berbicara. VIDEO Pengakuan pelaku: Predator Anak Kabawetan Diringkus Dia tak sungkan berbincang langsung dengan tersangka. Di tengah perbincangan singkat ini pula, Neki tak kuasa menitikkan air mata dan mengungkapkan rasa penyesalan mendalam atas apa yang sudah dilakukanya. "Jujur sebagai wakil bupati sekaligus orang tua, saya sangat prihatin sekali dengan adanya kasus ini," kata Wabup saat diwawancarai RK. Didampingi Kapolres, Wabup sempat memberi nasehat dan masukan kepada pelaku agar berubah. "Prilaku ini (seks menyimpang,red) seperti penyakit, gejala penyakit seperti ini hanya mereka yang mengalami yang dapat merasakanya. Begitu juga cara mengobatinya, hanya yang mengalami itu sendiri yang bisa mengobatinya. Semoga saja apa yang dialami tersangka saat ini, bisa benar - benar membuat tersangka jera dan berubah," papar Wabup yang juga menyempatkan diri bertegur sapa dengan tahanan sel Polres Kepahiang lainnya. BACA JUGA: Pencabul Bocah dan Remaja Lelaki Itu, Pernah Jadi Korban// Baru Saja Putus dari Pacar Perempuannya Ke depan, Wabup meminta korban diberi pendampingan khusus melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang. "Kejadian ini hars bisa menjadi pembelajaran. Harus diketahui juga, menjaga anak - anak, bukan hanya kewajiban orang tua melainkan kewajiban dan suatu keharusan bagi seluruh lapisan masyarakat," pesan Wabup. pewarta: hendika andesta editor: heru pramana putra

Sumber: