Belanja Operasional di RAPBD 2026 Membengkak, Capai 70 Persen!
Belanja Operasional di RAPBD 2026 Membengkak, Capai 70 Persen!--Reka Fitriani
Radarkepahiang.id - Belanja operasional dalam Rancangan APBD tahun anggaran 2026 Kabupaten Kepahiang diketahui membengkak signifikan, menyebabkan tingginya defisit anggaran yang terjadi dalam proyeksi anggaran tahun mendatang. Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si mengatakan terkait belanja operasi yang mencapai Rp641.342.755.336,00 atau lebih dari 70 persen dari total APBD.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Harga Kopi di Kepahiang Naik Lagi!
Dikatakan Wabup, Pemerintah Kabupaten sependapat, terkait dengan belanja operasional tersebut perlu adanya efesiensi agar APBD lebih pro-pembangunan.
"Kita akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap belanja operasional, termasuk belanja pegawai dan kegiatan rutin, sehingga dapat dilakukan rasionalisasi lebih tepat sasaran dan mendukung ruang fiskal bagi belanja pembangunan," sampai Wabup.
BACA JUGA:Jalan Desanya Dibangun Rejang Lebong, Kades di Kepahiang Lapor ke DPRD Kepahiang
BACA JUGA:Pengisian DRH Diperpanjang Sampai 22 September, BKDPSDM Ingatkan Tak Isi Diakhir Waktu!
Kemudian, mengenai defisit anggaran, Pemkab Kepahiang menyadari angka tersebut cukuplah besar, sehingga memerlukan strategi pengendalian yang tepat. Dijelaskan Wabup, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) berkomitmen untuk menekan belanja yang tidak prioritas, mengurangi kegiatan operasional yang kurang produktif.
"Kemudian, kita minta TPAD lebih selektif dalam penyusunan program dan kegiatan, upaya efesiensi tata kelola anggaran aini akan terus kita lakukan guna menjaga keberlanjutan fiskal daerah," ujar Wabup.
BACA JUGA:Cuma Jawab Survei, Dapatkan Saldo DANA dari Aplikasi Penghasil Uang Rp221.000
BACA JUGA:3 Hari Dalam Pencarian, Pelajar Kepahiang Hanyut di Sungai Musi Ditemukan MD
Disisi lain, Pemkab Kepahiang juga berpendapat bahwa alokasi belanja modal perlu ditingkatkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
Sumber:


