Radarkepahiang.id - Dampak pemasangan stiker 'Keluarga Miskin' di Kabupaten Kepahiang menyebabkan banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial mundur dari kepesertaannya. Totalnya mencapai 764 orang yang mundur dari kepesertaan, mereka adalah KPM yang tidak ingin rumahnya ditempeli stiker.
BACA JUGA:Pertek BKN Sudah Ada, SK Pemecatan ASN Pelaku Penistaan Agama Tinggal Diteken Bupati!
BACA JUGA:Sertijab, Kadis Kominfo Siap Jalankan Visi Misi Program Pemkab Kepahiang
Kepala Dinas Sosial H. Helmi Johan, M.Pd menerangkan, pemasangan stiker merupakan inovasi daerah dalam rangka melakukan evaluasi dan verifikasi data lapangan bagi KPM yang tidak layak lagi menerima Bansos, seperti PKH dan BPNT.
BACA JUGA:Curi 16 Unit Chromebook dan Laptop di Kepahiang, Pemuda RL Diciduk Polsek Ujan Mas!
BACA JUGA:Dapat Hadiah Rp50 Juta, Desa di Kepahiang Ini Juarai Lomba Satkamling Merah Putih Tahun 2025
"Kita sudah mengusulkan sebanyak 764 data KPM Bansos untuk dicoret dari kepesertaan, itu merupakan salah satu dampak dari pemasangan stiker, KPM mengajukan graduasi atau mundur dari kepesertaan karena ekonominya sudah meningkat," jelas Helmi.
BACA JUGA:Jangan Takut Biaya! Korban Aplikasi VIR Segera Lapor Polisi, Sertakan Bukti yang Lengkap
BACA JUGA:Lebih Dari Setahun Tak Ngantor, 4 ASN Kepahiang Dipecat!
Data tersebut, dijelaskan Helmi merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial untuk mencoret data kepesertaan penerima KPM Bansos. Sejauh ini, kata dia, Dinas Sosial sudah menempel stiker pada 1.000 KPM Bansos di wilayah-wilayah Kelurahan se-Kabupaten Kepahiang.
Namun, lantaran keterbatasan ketersediaan stiker tersebut, pihaknya meminta dukungan dari pemerintah desa setempat di wilayahnya, seperti mengganti penempelan stiker menjadi seng plat.
BACA JUGA:Main Game Dibayar Saldo DANA, Rasakan Keuntungan Aplikasi Penghasil Uang
BACA JUGA:Lewat HP Bermodalkan Internet Dapatkan Saldo DANA Gratis Langsung Cair!
"Kalau alokasi anggaran penyediaan stiker tersebut tidak teralokasikan di OPD Dinsos, harapan kita nanti dialokasikan oleh daerah maupun pusat, dan ada beberapa desa juga yang siap menggantikannya menjadi seng plat. Sejauh ini sudah 1000 yang kita tempeli stiker, sementara KPM Bansos yang ada mencapai 20.000an," jelas Helmi.