Radarkepahiang.id - Adanya indikasi Pungli hingga ratusan juta/tahun di seputaran Terminal Kepahiang, Provinsi Bengkulu, perlahan mulai terbongkar.
Saat ini indikasi Pungli yang diduga sudah terjadi cukup lama itu, sudah tercium langsung oleh Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.Ip dan perlahan akan mulai dibongkar dan diusut hingga tuntas.
BACA JUGA:Instruksi BPK, Ratusan Kendaraan Dinas Pemkab Kepahiang Diinventarisir Ulang
BACA JUGA:55.000 Lembar SPPT Didistribusikan, BKD Kepahiang Target PAD Rp2,2 Miliar dari PBB-P2
Pria yang belum 100 hari menjabat sebagai bupati Kepahiang ini mengatakan, dirinya mendapatkan informasi jika selama ini ada indikasi Pungli dengan korban para pedagang yang menggunakan los dan kios dagang di seputaran terminal di Kepahiang.
Berdalih sebagai pungutan resmi pemerintah daerah, para pedagang yang menempati los dan kios dagang di seputaran terminal Kepahiang ini, diwajibkan membayar setoran dengan nilai yang bervariasi dan yang terbesar mencapai Rp6 juta/tahun.
BACA JUGA:Operasi Pasar Jelang Idul Fitri, Pemkab Kepahiang Siapkan 3 Lokasi Ini!
BACA JUGA:Pangkas Jumlah Perangkat Jadi Solusi Pemenuhan Kekurangan Siltap!
Dengan jumlah los dan kios dagang yang keseluruhannya hampir mencapai 40 titik, pelaku indikasi Pungli ini diperkirakan bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta setiap tahunnya.
Hanya saja siapa dalang dari tindakan melawan hukum tersebut, sampai saat ini masih belum diketahui dan akan diusut tuntas oleh Pemkab Kepahiang.
"Saya dapat informasi dari OPD terkait kalau pedagang-pedagang itu menempati los-los itu dengan cara menyewa. Macam-macam, ada yang nilainya mencapai Rp6 juta/tahun," kata Nata.
BACA JUGA:Berawal dari Papasan di Jalan, Begini Kronologis 2 Pria Saling Bacok di Kepahiang!