Radarkepahiang.id - Memasuki ramadhan 1446 H/2025 M masyarakat Kabupaten Kepahiang mulai merasakan kelangkaan gas elpiji tiga kilogram bersubsidi mulai langka ditingkat pengecer. Sementara, seharusnya masyarakat yang berhak membeli gas bersubsidi tersebut hanya ditingkat pangkalan pun mengaku kesulitan mendapatkan pembelian gas di pangkalan resmi.
BACA JUGA:Begini Kata Disperkop UKM Kepahiang Terkait Pasar Takjil Ramadhan 1446 H
BACA JUGA:Giliran Wabup Hafidz Kenakan Komcad Ikuti Retreat Kepala Daerah
Ari Susanti (32) warga Kelurahan Dusun Kepahiang mengakui, setiap kali gas elpiji masuk di pangkalan, ia dan warga lainnya tidak dapat membeli, karena cepat habis.
BACA JUGA:Aplikasi Penghasil Uang Rp 100 ribu per Hari Bulan Maret 2025
"Ya terpaksa beli di warung, sekarang pun di warung sudah sulit, banyak kosong," ungkap Ari.
Membeli gas ditingkat pengecer warungan, dikatakan Ari, tentu harganya diatas harga eceran tertinggi atau HET yang ditetapkan pemerintah Rp 21.000 pertabung, yakni warga terpaksa membeli dengan harga Rp 28.000 ribu sampai dengan Rp 30.000 ribu pertabungnya di warung.
BACA JUGA:Selama Ramadhan 2025, Satpol PP Kepahiang Gencar Operasi Pekat
BACA JUGA:Optimalisasi Persiapan Seleksi PPPK, Kemenag Lakukan Simulasi Tryout
"Kelangkaan gas LPG 3 Kilogram bersubsidi di warung ini sering terjadi saat Ramadhan, apalagi menjelang lebaran nanti. Kami berharap pemerintah memperhatikan hal ini," jelas Ari.
BACA JUGA:Belum Sadarkan Diri, Kacab Bank Bengkulu Kecelakaan Tunggal!
BACA JUGA:KBM Selama Ramadhan, Dikbud Sarankan Tanpa Kegiatan Fisik
Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang Herman Zamhari, Mp memastikan pasokan distribusi gas LPG 3 Kilogram sebanyak 4.480 tabung yang didistribusikan oleh dua agen disalurkan tepat waktu. Bahkan, pihaknya mengusulkan adanya kuota tambahan penyaluran gas LPG 3 kilogram untuk Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Semula 28 Februari, Banmus DPRD Rombak Jadwal Paripurna Sertijab Bupati Kepahiang