Radarkepahiang.id - Jembatan Desa Suro Bali, Kabupaten Kepahiang menjadi bangunan mangkrak dan kontruksi pembngunannya berhenti ditengah jangan. Pasalnya, tahun anggaran 2025 ini jembatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Bengkulu tersebut tidak dianggarkan oleh APBD Pemprov Bengkulu.
BACA JUGA:Banyak Arsip Menumpuk, Dinas Perpusda Ajukan Pemusnahan Arsip Dinamis
BACA JUGA:Mantap Harga Kopi di Kepahiang Naik Lagi, Cek di Sini!
Diketahui, dua tahun lalu Pemprov Bengkulu menganggarkan anggaran pembangunannya, hanya saja baru sebatas tanggul jembatan saja. Mengenai hal itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Kepahiang Edwar Samsi, S.Ip MM mengatakan jika keterbatasan anggaran yang menyebabkan Pemprov Bengkulu belum melanjutkan pembangunan jembatan.
BACA JUGA:Bagusan Mana, Minum Air Panas Atau Air Dingin Untuk Mempercepat Menurunkan Berat Badan
BACA JUGA:15 Desa di Kepahiang Dapat Bantuan Wireless dari Edwar Samsi
"Tahun ini belum dianggarkan lagi oleh Pemprov Bengkulu untuk kelanjutan pembangunan jembatan Desa Suro Bali, itu karena keterbatasan anggaran keuangan daerah," jelas Edwar.
BACA JUGA:Ini Biaya Pembuatan SIM Terbaru Tahun 2025
BACA JUGA:Digantikan Polwan, Kasat Reskrim Polres Kepahiang Pindah ke Polresta Bengkulu
Namun, Politisi PDI Perjuangan itu berharap instansi terkait Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu untuk mengusulkan Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan jembatan tersebut ke Pemerintah Pusat.
BACA JUGA:Digantikan Polwan, Kasat Reskrim Polres Kepahiang Pindah ke Polresta Bengkulu
BACA JUGA:Terkait Dugaan Kasus Korupsi di Sekretariat DPRD Kepahiang, Kejari Terus Lakukan Pemanggilan!
"Kalau tidak salah ada alokasi untuk penyanggah jembatan saja, kerangkanya. Tapi, untuk pembangunan permanen kita minta Dinas PU Provinsi segera mengusulkannya ke pemerintah pusat, agar dialokasikan DAK fisik khusus pembangunan jembatan," kata Edwar.
BACA JUGA:Siswi Madrasah Aliyah Nekat Tenggak Racun Serangga
BACA JUGA:KUA Muara Kemumu: Hindari Dampak Nikah Sirih Terhadap Administrasi Kependudukan