Radarkepahiang.id - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepahiang Dr. Nining Fawely Pasju, S.Pt MM menjelaskan jika sejauh ini sudah 83 sekolah setingkat SD dan SMP yang menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Nining menyebut, jumlah itu menjadi bukti komitmen sekolah melakukann transformasi pendidikan.
Ia merincinkan, bahwa terdapat total 103 Sekolah Dasar dan 30 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Kepahiang yang ditargetkan seluruhnya agar menerapkan Implementasi Kurilum Merdeka (IKM). Pihaknya mendorong, seluruh satuan pendidikan jenjang SD dan SMP pada tahun mendatang dapat menerapkan implementasi kurikulum merdeka.
BACA JUGA:Penghujung 2024, Target PAD BBI DKPP Kepahiang Baru Tercapai 50 Persen
BACA JUGA:Soal Dugaan Korupsi Sekretariat DPRD Kepahiang, Begini Tanggapan Bupati!
"Saat ini tercatat ada 82 SD mandiri berubah IKM, 11 SD mandiri belajar dan 3 SMP mandiri belajar dan 1 SMP mandiri berubah. Mandiri belajar yang dimaksud adalah memberikan kebebasan pada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan, tapi kita menargetkan tahun mendatang semuanya sudah IKM," jelas Nining.
Dijelaskan Nining, ia berharap dengan kurikulum merdeka memberikan pembelajaran intrakulikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
BACA JUGA:Pemeriksaan Saksi Dugaan Kasus Korupsi di Sekretariat DPRD Kepahiang Dimulai, Ini yang Pertama!
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Beri Sinyal Pengurangan THL, PPL Pertanian Tetap Dipertahankan Meski Upah Dipangkas
"Project untuk menguatkan pencapaian profil pelajar pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Project tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang ada di Kabupaten Kepahiang," tutup Nining.
Dijelaskan Nining, pihaknya berharap dengan kurikulum merdeka memberikan pembelajaran intrakulikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
"Project untuk menguatkan pencapaian profil pelajar pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Project tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang ada di Kabupaten Kepahiang," jelas Nining.