Radarkepahiang.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mengupayakan melengkapi sarana prasarana pada satuan pendidikan.
Pasalnya, saat pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada jenjang SD dari total 100 sekolah, terdiri dari 81 sekolah yang melaksanakan secara mandiri dan 19 sekolah masih menumpang karena keterbatasan sarana dan prasarana elektronik.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Jamin Bakal Permudah Urusan Pernikahan dan Administrasi Kependudukan
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Anggarkan Rp 1 Miliar untuk Kegiatan Normalisasi Drainase
Demikian disampaikan Kadis Dikbud Nining Fawely Pasju, S.Pt MM kemarin, terbatasnya sarana prasarana elektronik tersebut menyebabkan sekolah terkendala dalam melaksanakan ANBK.
"Saat ini masih ada satuan pendidikan dengan kondisi belum memadai, tidak hanya ketersediaan meubeler, tapi juga komputer dan sarana pendukung lainnya. Kita berupaya ke depan melengkapi sarpras pendukung ANBK ini," kata Nining.
Dijelaskan Nining, sebenarnya Dinas Dikbud telah mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk melengkapi sarana prasarana tersebut. Hanya saja belum diakomodir, lantaran penyebab sekolah belum memenuhi syarat untuk menerima bantuan tersebut.
BACA JUGA:Bawaslu Minta Hibah Kantor, Begini Jawaban Pemkab Kepahiang
BACA JUGA:Lahan Puncak Mall Belum Tercatat KIB Aset Pemkab Kepahiang
"Salah satunya seperti satuan pendidikan dengan jumlah siswa kurang dari 60 orang, serta syarat administrasi lainnya sehingga belum bisa mendapatkan alokasi DAK," kata Nining.
Sementara jika diajukan melalui dana APBD Kabupaten,dilanjutkan Nining, kiranya belum memungkinkan lantaran keterbatasan anggaran yang dialami oleh pemerintah daerah saat ini. Namun, menurutnya sektor lain seperti sarana dan prasara fisik bangunan juga dapat didukung oleh instansilain seperti Dinas Pekerjaan Umum dan lainnya.