Radarkepahiang.id - Memasuki musim pancaroba, Dirut RSUD Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, dr. Febi Nursanda mengingatkan masyarakat, agar waspada terhadap penyakit, terutama penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).
Sebab sejak 2 pekan terakhir, kasus DBD di RSUD Kepahiang jumlahnya mencapai 15 pasien. Meskipun belum menunjukan tren peningkatan, Dirut RSUD Kepahiang ini mengatakan kalau kasus DBD tetap harus diwaspadai saat musim pancaroba terjadi.
BACA JUGA:Sudah 3 Bulan, Puluhan Ton BBM Pertalite Oplosan Berhasil Dijual Warga Taba Saling
BACA JUGA:Segera Jual, Update Harga Kopi di Kepahiang Hari Ini Naik Lagi!
Menurut Febi, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Saat musim pancaroba tiba, kasus DBD akan mengalami peningkatan dari jumlah kasus biasanya. Hal ini dikarenakan nyamuk lebih mudah berkembang biak ketika musm hujan dan cuaca yang lembab.
"Sedangkan tubuh kita yang beradaptasi dengan pergantian musim, cenderung mengalami penurunan imun tubuh sehingga berpotensi terinfeksi penyakit, salah satunya adalah penyakit DBD. Dalam 2 minggu terakhir, pasien DBD yang dirawat di RSUD Kepahiang berjumlah 15 orang, jumlah tersebut memang tidak begitu banyak, tapi perlu tetap diwaspadai," terang Febi.
BACA JUGA:Angka Kasus Pernikahan Dini di Kepahiang Mencapai 156 Kasus
Dengan demikian, Febi menjelaskan kalau masyarakat perlu menerapkan tips-tips mencegah penyakit DBD di rumah, yakni dengan cara menerapkan 3 M. Mulai dari menguras, menutup dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
Kemudian menyikat celah dan sudut penampungan air secara merata juga disarankan. Hal ini diperlukan agar telur nyamuk dapat rusak sepenuhnya.
Selanjutnya jangan lupa menutup tempat penampungan air, menggunakan bubuk larvasida serta rutin menguras tempat penampungan air seminggu sekali untuk memutus perkembangbiakan nyamuk.
BACA JUGA:Daffa Al Falah, Pemuda Asal Kepahiang Raih Beasiswa S2 Gratis dari Pemerintah Inggris