BACA JUGA:Mobil Damkar Kepahiang Mogok di Perjalanan Menuju Lokasi Kebakaran, Rusak Berat!
Bahkan jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, harga kopi di Kepahiang tahun ini berhasil memecahkan rekor sebagai harga kopi tertinggi sepanjang sejarah kopi di Kepahiang.
Namun mahalnya harga kopi di Kepahiang tahun ini, tidak berbanding lurus dengan hasil panen kopi yang didapatkan oleh para petani kopi di Kepahiang.
Diarmansyah, S.Pd, salah satu pengusaha muda yang juga menggeluti usaha jual beli kopi menilai, harga kopi yang tinggi seperti saat ini, seharusnya diimbangi pula dengan produksi kopi atau hasil panen kopi yang meningkat.
Dengan demikian menurut Diar, para petani kopi Indonesia khususnya di Kabupaten Kepahiang bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar lagi.
BACA JUGA:KUA PPAS TA 2025, Defisit Anggaran Mencapai Rp 72 Miliar!
BACA JUGA:Tebas Bayang di Kepahiang Terganjal Anggaran, Bermani Ilir dan Muara Kemumu 'Serut'!
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini Dia mengungkapkan kalau salah satu inovasi sangat baik untuk meningkatkan produksi kopi atau hasil panen kopi adalah, dengan cara menerapkan sistem tanam pagar.
"Kopi perhari ini mengalami penurunan lagi, harga kemarin Rp 55 - 57 ribu perkilo, hari ini kembali turun ke Rp 53 - 55 ribu perkilo. Jika berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, harga ini masih tergolong tinggi, sehingga perlu adanya peningkatan produksi. Nah Mungkin kalau dengan inovasi baru seperti tanam pagar, hasil panen kopi bisa semakin meningkat lagi," ungkap Diar.
Sebetulnya sambung Diar, untuk tahun ini ada peningkatan hasil panen kopi di Kabupate Kepahiang. Bukan cuma skala kecil, peningkatan hasil panen kopi ini menurutnya mencapai angka 22 persen.