BACA JUGA:Ketahuan Maling Kopi, Pria Asal Kabawetan Ini Malah Pilih Mencuri Motor!
Melihat penampilan seluruh peserta didik hari ini lanjut Elis, membuatnya merasa haru hingga meneteskan air mata. Sebab menurutnya, masih membekas jelas diingatan saat 115 peserta didik ini pertama kali masuk dan menapakan kaki di TK Muamalah Kepahiang.
Ada yang menangis saat masuk ke dalam kelas lantaran enggan berpisah dengan orang tua, ada yang malu-malu untuk menunjukkan bakatnya, bahkan sambung Elis, ada pula yang cenderung pendiam dan tidak banyak melakukan aksi apa-apa.
Namun di bawah bimbingan para guru-guru TK Muamalah Kepahiang, hanya dalam kurun waktu 1 tahun saja, 115 peserta didik ini sudah mampu menunjukkan sebuah perkembangan yang teramat pesat.
Bahkan tambah Elis, saat ini tidak ada lagi yang menangis karena ditinggal orang tua, tidak ada lagi yang malu-malu dan tidak ada lagi yang menjadi anak pendiam. Semua anak aktif dan ikut berperan dalam setiap kegiatan. Sebab selama di TK Muamalah ini, anak-anak juga kerap menuangkan kreatifitasnya dalam sejumlah metode ajar yang diterapkan.
BACA JUGA:Jelang Pendaftaran Peserta Seleksi Pantarlih Pilkada 2024, Ini Pesan Ketua KPU Kepahiang!
"Memang tujuan kita adalah membentuk generasi yang berkarakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Semua peserta
didik tumbuh menjadi anak yang berperan aktif dan juga kreatif, peduli terhadap lingkungan serta religius," demikian kepala TK Muamalah Kepahiang.
Untuk diketahui pada penghujung kegiatan, TK Mualamah juga menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap peserta didik yang berprestasi.