"Karena tidak jarang siswa ini berhenti 3 bulan, kemudian masuk sekolah lagi. Maka dari itu sampai akhir semester, data mereka masih kita pertahankan. Dengan harapan pelajar ini masih melanjutkan sekolah," jelasnya.
Namun di sisi lainnya, Noprianto mengakui kalau persoalan tersebut tetap menjadi perhatian khusus mereka dalam hal memaksimalkan upaya dalam menekan angka pelajar putus sekolah di Kabupaten Rejang Lebong.
"Dari sini kami akan menelusuri apa yang menjadi penyebab tren putus sekolah ini sampai terjadi. Tujuannya adalah untuk meminimalisir angka pelajar putus sekolah," pungkasnya.
BACA JUGA:Mau Mengadopsi Bayi Malang yang Ditemukan di Parkiran RSUD 2 Jalur, Ini Kata Dinsos Kepahiang!
Sebelumnya berita ini sudah diterbitkan Curupekspress.com dengan judul: Heboh 218 Pelajar SMP Dipastikan Tidak Lulus, Ini Penjelasan Kadis Dikbud Rejang Lebong