Ribuan butir pil samcodin ini diduga telah dipesan oleh 7 orang yang berbeda, bukan tanpa dasar sebab sebelumnya BPOM Rejang Lebong mengkonfirmasi ada 7 pemilik akun yang diketahui telah memesan ribuan butir pil samcodin ini. Hanya saja memang sampai saat ini belum ada satupun dari ketujuh terduga pemesan ini yang berhasil ditemukan polisi.
Kanit Tipidter menuturkan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya, diketahui bahwa ketujuh pemesan ini semuanya menggunakan akun abal-abal.
"Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kita mendapati bahwa ketujuh akun yang memesan pil samcodin ini semuanya menggunakan akun abal-abal. Memang betul ada alamat yang tertera, hanya saja alamat tersebut tidak spesifik," ujar Kanit Tipidter.
BACA JUGA:Dibuka Untuk Umum, Polsek Tebat Karai Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan!
Selain memberikan alamat yang tidak jelas, sampai saat ini nomor telpon ketujuh pemesan tersebut sudah tidak aktif lagi. Nomor-nomor ini sempat digunakan saat petugas paket melakukan konfirmasi bahwa paket yang dipesan sudah tiba di kantor Ninja Express dan petugas paket pun saat itu memang sempat berdialog oleh pemesan tersebut melalui sambungan telepon.
"Jadi nomor itu sebelumnya aktif, sudah dihubungi oleh pihak kurir Ninja Express untuk mengkonfirmasi barang pesanan. Hanya saja sekarang ini nomor-nomor itu sudah tidak aktif lagi," lanjutnya.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-23 Diprediksi Capai Partai Final, Catat Jadwalnya!
Sementara itu sampai detik ini juga belum diketahui apa sebenarnya tujuan dari para pemesan ribuan butir pil samcodin ini. Apakah akan digunakan sendiri atau akan dijual kembali, sampai saat ini belum ada jawaban yang pasti.
"Kita belum tahu pil samcodin ini nantinya akan digunakan untuk apa, apakah untuk dipakai sendiri atau untuk dijualkan kembali. Kita akan selidiki lebih lanjut," demikian Kanit Tipidter.