"Kami belum membahas secara detail mengenai manfaatnya dan sebagainya, saya rasa masih dalam tahap penggodokan oleh tim di Kementerian PAN-RB. Tentunya, saat mereka sudah mulai siap, hal ini pasti akan didiskusikan bersama kami," terang Isa.
Isa menegaskan bahwa pembahasan terkait insentif bagi ASN yang pindah ke IKN telah dimulai, meskipun belum dalam detail yang lengkap.
"Diskusi mengenai hal ini sudah dimulai, meskipun belum sampai pada detail yang spesifik," tambahnya.
BACA JUGA:UU Baru Tentang ASN dan Penataan Tenaga Honorer, 2 Tenaga Honorer Ini Diangkat Langsung Jadi PPPK
Isa juga menjelaskan bahwa besaran anggaran untuk pemindahan ASN akan diserahkan kepada masing-masing Kementerian/Lembaga.
"Kami belum menentukan angka secara pasti untuk setiap Kementerian/Lembaga, ini sering berubah. Belum ada pengalokasian di Kementerian/Lembaga, namun nantinya, Menteri sebagai bendahara negara akan memberikan alokasi tambahan," ungkap Isa.
Menurut perhitungan KemenPANRB, sekitar 16.990 personel ASN dan petugas Hankam akan melakukan pemindahan ke IKN pada tahun 2024. Sebanyak 35 kementerian dan lembaga direncanakan akan pindah lebih dulu, termasuk dalamnya empat kementerian koordinator.
Dalam dokumen yang diterbitkan oleh Kementerian PAN-RB untuk Otorita IKN, terungkap bahwa ada sekitar 11.274 ASN yang akan beralih ke IKN pada tahun 2024. Pemindahan ribuan ASN ini akan dikoordinir oleh KemenPANRB dan Kementerian PPN/Bappenas.
BACA JUGA:Berapa Lama Anda Sebaiknya Memanaskan Mobil Sebelum Perjalanan, Simak Juga Efek Buruknya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan 47 tower untuk ditempati oleh ASN yang akan pindah tersebut. Targetnya, pada bulan Juli 2024, sekitar 12 tower akan selesai dibangun. Untuk tahap awalnya, sekitar 1.800 ASN diperkirakan akan mulai melakukan pemindahan ke IKN pada bulan Juli 2024.