Setelah acara nyanyian dan pantun cinta selesai, proses mencari jodoh akan berlangsung dengan cara unik. Pemuda akan menyanyikan pantun yang berisi ajakan untuk berkenalan atau saling memperkenalkan diri dengan pemudi yang menjadi incarannya. Pemudi juga dapat menjawab dengan pantun balasan, menunjukkan minat atau ketertarikan mereka.
BACA JUGA:Gas Elpiji Subsidi Langka, Ini Kebijakan Pemerintah yang Diberlakukan Dalam Waktu Dekat
Makna dan Nilai Budaya dalam Tradisi Pencarian Jodoh di Pinggiran Sawah
Tradisi unik ini tidak hanya sekadar acara mencari jodoh, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan sosial yang mendalam. Beberapa makna dan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi ini antara lain:
1. Kesederhanaan
Tradisi ini menunjukkan bahwa mencari jodoh tidak selalu memerlukan kemewahan atau acara yang rumit. Melalui prosesi di pinggiran sawah dengan suasana yang sederhana, tradisi ini mengajarkan pentingnya menjalani kehidupan dengan cara yang sederhana dan menghargai hal-hal kecil yang dapat membawa kebahagiaan.
2. Gotong Royong
Acara ini melibatkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, baik pemuda maupun pemudi, serta tokoh-tokoh setempat yang ikut mendukung dan memfasilitasi acara. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menjalankan tradisi ini.
3. Pemertahanan Budaya Lokal
Tradisi ini menjadi sarana untuk melestarikan dan mempertahankan budaya lokal Jambi, terutama dalam bentuk seni, musik, dan pantun yang diwariskan dari generasi ke generasi.
4. Komitmen Pernikahan