Sejarah Kepahiang Bagian I, Berasal dari Belanda Destinasi Wisata Hutan Konak Kini Tertinggal dan Terabaikan
RK ONLINE - Meskipun sempat menjadi destinasi wisata alam dan kerap dikunjungi oleh maayarakat baik lokak maupun luar daerah, saat ini Hutan Konak menjadi salah satu destinasi wisata tertinggal dan terabaikan di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
BACA JUGA:Wahai Calon Pengantin, Ketahuilah Berikut Ini Keutamaan Menikah Dibulan Dzulhijjah
Sempat terkenal dimasanya, Hutan Konak yang berada di dalam wilayah Kelurahan Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang ini sempat menjadi destinasi primadona di Kabupaten Kepahiang.
Bukan hanya untuk kaula muda, dulunya destinasi yang bernuansa hutan tropis ini juga sangat tepat untuk dijadikan sebagai tujuan piknik bersama keluarga.
Namun meskipun sempat eksis dan pernah memiliki banyak peminat, hanya segelintir orang saja yang mengetahui jika sebenarnya, destinasi wisata yang tertinggal dan terabaikan ini memiliki nilai sejarah. Salah satunya, sejarah yang menceritakan tentang asal usul nama "Konak".
BACA JUGA:Cas Sebentar Langsung Pakai, Oppo Seri A78 Dirilis Dengan Teknologi Super VOOC 67 Watt
Kabupaten Kepahiang yang juga dikenal dengan sebutan Bumei Sehasen, mayoritas dihuni oleh penduduk dari suku Rejang. Seiring berjalannya waktu, keberadaan penduduk asli ini hampir seimbang dengan penduduk dari suku pendatang.
Tapi dari sekian banyak keberagaman suku dan budaya yang ada di Kabupaten Kepahiang, nama Konak ternyata tidak berasal dari salah satu suku yang saat ini menempati Kabupaten Kepahiang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun radarkepahiang.id, Emong Suwandi selaku sejarawan Kepahiang menyebutkan jika kata "Konak" memang bukan berasal dari penduduk setempat. Emong menyebutkan kalau kata "Konak" bukan berasal dari bahasa Rejang atau Melayu, melainkan bahasa dari Turki.
BACA JUGA:Goodbye Skincare Mahal, Buah dan Bumbu Dapur Ini Ternyata Bisa Mempercantik Diri Secara Alami