RK ONLINE - Setiap tahun ada guru yang pensiun, menyebabkan semakin banyak saja daftar sekolah yang mengalami kekurangan guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Kepahiang.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM.
"Untuk tahun 2023 ini saja akan ada 43 guru ASN yang memasuki masa pensiun, tahun 2022 lalu mencapai 42 orang. Ini diperparah dengan tidak terakomodirnya kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru tahun 2022 sebanyak 463 formasi yang diusulkan. Seandainya terakomodir semua saja masih banyak kekurangan guru, apalagi ini tidak terakomodir karena PPPK ini diplot untuk mengisi formasi para THL," terang Nining.
Sebagai langkah berikutnya, dijelaskan Nining pihak Dinas Dikbud akan melakukan penataan kebutuhan guru di masing-masing sekolah. Dengan melihat data-data dari guru yang memasuki usia pensiun.
BACA JUGA:Lahan Persawahan Rawan Alih Fungsi Ini Masalahnya
Kemudian Dinas Dikbud Kabupaten Kepahiang juga berdasarkan hasil pemetaan, sudah mengusulkan kebutuhan melalui rekrutmen PPPK guru tahun ini.
“Berdasarkan pemetaan, berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja, kita mengusulkan kuota PPPK guru tahun ini sebanyak 300 formasi. Mudah -mudahan saja usulan kita diakomodir semua. Dalam waktu dekat ini, kita akan mengikuti rapat koordinasi soal pelaksanakan rekrutmen PPPK guru 2023 di Jakrta bersama kementerian,” paparnya.
Untuk sementara ini, sambung Nining, sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru terpaksa merekrut tenaga harian lepas atau guru honorer sekolah. “Untuk sementara, rekrut saja guru honorer untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar. Jangan sampai anak – anak tidak ada guru pengajarnya,” tutup Nining.