Botol minuman kemasan dengan kode 1 dari plastik PET hanya boleh dipakai sekali.
Meski tidak ada kandungan BPA, botol ini berisiko terkontaminasi bakteri saat Anda gunakan kembali.
Makin sering digunakan, bakteri makin berkembang biak. Pasalnya, lapisan botol plastik PET makin menipis sehingga memudahkan bakteri masuk ke dalam botol.
Minum langsung dari mulut botol dapat menyebarkan mikroba ke air dalam botol.
Jika Anda biarkan, bakteri bisa menyebabkan gejala keracunan makanan, seperti mual, muntah, bahkan diare.
BACA JUGA:5 Buah Rekomendasi Untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Wajib Dicoba
2. Gangguan ibu hamil dan janin
Berdasarkan studi terhadap hewan, bahaya BPA dalam botol plastik dapat memengaruhi perkembangan otak janin selama dalam kandungan.
Para peneliti juga menemukan bahwa wanita hamil yang memiliki kadar BPA tinggi dalam urinenya.
Ibuh hamil dengan BPA tinggi lebih berisiko melahirkan anak perempuan yang mengalami gangguan perilaku, seperti hiperaktif, kecemasan, serta depresi.
Risiko BPA ini tampaknya lebih mudah dialami bayi dan anak-anak karena sistem tubuh mereka belum mampu membuang zat tersebut dari dalam tubuh.
3. Meningkatkan risiko kanker payudara
Selain kontaminasi bakteri dan gangguan kehamilan, penggunaan botol plastik berulang bisa menimbulkan bahaya terkait tumor ganas.
Menurut BreastCancer.org, BPA merupakan estrogen sintetik lemah yang dapat meniru kerja hormon estrogen dalam tubuh dan menggangu fungsinya.