2. Sebagai ungkapan syukur
Menurut ulama dari Madzhab Hanafi seperti yang dijelaskan oleh Wahbah az-Zuhaili dalam kitab fikihnya, berkurban menjadi wajib bagi orang kaya untuk melaksanakannya setiap Hari Raya Idul Adha.
Kurban dilakukan sebagai ungkapan syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT dan untuk menghidupkan sunnah yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS.
3. Sebagai penghapus dosa
Manfaat berkurban lainnya adalah sebagai penghapus dosa dan penebus kesalahan. Kurban juga dapat menjadi kendaraan bagi seseorang ketika melewati "shiraath" (jembatan) di akhirat kelak.
BACA JUGA:Rekrutmen CPNS Diundur, Simak Penjelasan KemenPANRB Berikut Ini
Hal ini didasarkan pada sebuah hadis yang menyatakan bahwa hewan kurban yang diperbesar akan menjadi pengampunan atas dosa-dosa yang telah lalu.
4. Amalan yang dicintai oleh Allah
Berdasarkan riwayat dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa tidak ada amalan yang lebih dicintai oleh Allah SWT pada Hari Nahr (Idul Adha) daripada mengalirnya darah hewan kurban.
"Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirnya darah (kurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya," (HR At Tirmidzi dan Ibnu Majah, sebagian ulama mengatakannya dhaif).
Meskipun hadis ini dianggap lemah, namun tidak menghilangkan keutamaan berkurban. Ulama juga sepakat bahwa kurban pada Hari Raya Idul Adha adalah sunnah bagi setiap orang yang mampu melaksanakannya.