RK ONLINE - Ke 5 Fraksi di DPRD Kepahiang yakni Fraksi NasDem, Fraksi Golongan Karya, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Demokrat, dan Fraksi Gerakan Perjuangan Pemabangunan Indonesia (GPPI) menyutujui Raperda Penyertaan Modal (RPM) terhadap Bank Bengkulu untuk dibahas ke tingkat lebih tinggi.
Pernyataan setuju disampaikan oleh fraksi-fraksi dalam rapat paripurna, Selasa (14/2). Namun dibalik kata setuju tersebut, tetap ada catatan atau masukan dari fraksi-fraksi.
Diantaranya seperti disampaikan Juru Bicara Fraksi NasDem, Anudin, S.Sos. Dalam pandangan fraksinya, Anudin menekankan bahwa, di dalam penyertaan modal atau penanaman modal terhadap Bank Bengkulu tidak serta merta hanya memprioritaskan keuntungan semata. Namun diarahkan kepada pemenuhan tugas pembangunan Kabupaten Kepahiang pada umumnya.
Melalui RPM, Fraksi NasDem mengharapkan, penyertaan modal kedepannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan daya saing dunia usaha, dan kesejahteraan masyarakat.
"Jangan fokus ambil untung saja, tapi arahkan untuk pemenuhan pembangunan. Selain itu diminta juga supaya Pemkab Kepahiang merincikan dana CSR dari tahun 2017 hingga 2022 sehingga dapat diketahui secara jelas, ke mana saja sasaran CSR tersebut," sampai Anudin.
Hal senada disampaikan Fraksi Golkar melalui Juru Bicara, Hendri, A.Md. Disampaikan Hendri, melalui penyertaan modal Pemkab Kepahiang ke Bank Bengkulu, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
BACA JUGA:Penyertaan Modal Rp 20 Miliar, Devidennya Rp 40,7 Miliar
Selain itu, Bank Bengkulu diminta tetap meningkatkan tanggung jawab sosial melalui CSR. "Untuk CSR yang disalurkan Bank Bengkulu, kami minta disalurkan merata ke sejumlah desa, sehingga dapat menjaga keseimbangan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat, jangan menumpuk di satu desa saja," sampainya.