RK ONLINE - Provinsi Bengkulu mendorong agar angka kecelakaan kerja di wilayah ini bisa ditekan hingga nol kasus atau zero accident. Hal ini disampaikan Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA usai menghadiri dan membuka kegiatan Seminar Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2023, Kamis (9/2).
"Kita harapkan tentunya keselamatan kerja di Bengkulu terjamin dan kesehatan pekerja juga terjaga dengan baik. Jangan sampai ada lagi kecelakaan kerja apalagi sampai menghilangkan nyawa dan menghindari betul kalau bisa zero accident atau tidak ada korban jiwa untuk pekerja Bengkulu," ungkap Rohidin.
Gubernur menyebut, jika keselamatan kerja itu betul-betul terjaga dengan baik maka akan berdampak positif pada kondusifitas investasi sehingga bisa meningkatkan daya saing investasi. Untuk itu dirinya mengimbau perusahaan terutama yang memiliki risiko kerja yang tinggi untuk memastikan keselamatan kerja dan kesehatan pekerjanya, kompetensi setiap pekerja hingga peralatan yang ada untuk selalu dipastikan aman.
"Maka saya mengeluarkan surat edaran terkait dengan bulan kerja, kita budayakan K3 di perusahaan yang inti utamanya bagaimana menjamin keselamatan pekerja seperti terkait dengan pekerja formal di perusahaan yang menyangkut dengan penggunaan alat yang punya risiko, maka tolong dipastikan peralatan diperiksa secara berkala. Kemudian yang mengoperasikan memang punya kompetensi, punya sertifikat dan diikuti dengan alat pelindung diri yang standar dengan harapan nanti tidak ada lagi kecelakaan kerja, apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang," singkat Rohidin.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, Edwar Heppy, S.Sos menyampaikan, dari pemantauan yang dilakukan hingga saat ini tidak ada insiden. Walaupun demikian pihaknya akan terus melakukan pemantauan. Dan setiap insiden pihaknya juga selalu memastikan pekerja atau korban di cover BPJS atau tidak.
"Kita turun lapangan melakukan monitoring dan mendengar laporan pekerja, sebagai contoh pekerja melapor tidak digaji maka kami turun ke lapangan dan kita panggil kenapa tidak diberikan hak pekerjanya. Kita juga selalu memantau kepatuhan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dijalankan dengan baik," imbuhnya.
BACA JUGA:Investor Korea Lirik Potensi Bengkulu
Edwar juga menyesalkan masih banyak pekerja di Bengkulu yang tidak menerapkan budaya K3 dalam menjalankan pekerjaan yang memiliki potensi besar terjadinya kecelakaan kerja. Sebagai contoh masih banyak pekerja proyek bangunan yang tidak menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) yang telah disiapkan pihak perusahaan dengan alasan ribet dan sebagainya, padahal APD tersebut sangat menjaga keselamatan kerja.