2022, Ada 12 Kasus HIV, 2 Meninggal

Kamis 09-02-2023,16:39 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Andi Jamhari

RK ONLINE - Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih mengintai di Kabupaten Kepahiang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang mencatat, sepanjang tahun 2022 lalu ditemukan 12 kasus HIV, yang 2 diantaranya meninggal dunia.

 

Disebutkan, penyebaran mayoritas berasal dari luar Provinsi Bengkulu. Kemudian, penderita di Kabupaten Kepahiang saat yang ditemukan sudah memasuki stadium akhir.

 

Kepala Dinkes Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si melalui melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM pada Rabu (8/2) membenarkan hal tersebut. Dikatakannya, jumlah kasus HIV tersebut belum total keseluruhan. Sebab screening yang dilaksanakan belum menyasar kepada objek - objek vital, yang diduga sebagai populasi berisiko positif HIV.

 

"Dari hasil pemeriksaan terhadap kasus yang kita temukan, rata-rata terkontaminasi dari luar Provinsi Bengkulu. Ketika kita temukan di Kabupaten Kepahiang, itu sudah memasuki stadium akhir," kata Wisnu.

 

Lebih lanjut dipaparkannya, sangat dimungkinkan di Kabupaten Kepahiang masih banyak penderita kasus HIV yang belum terlacak oleh tenaga kesehatan. Padahal, kasus HIV ini sangat membahayakan kesehatan, serta rawan untuk terjadinya penularan, hingga bisa menyebabkan kematian.

 

BACA JUGA:Belasan Penderita HIV di Kepahiang Meninggal Dunia

 

"Untuk yang tidak terlacak inilah yang merupakan bahaya bagi masyarakat dalam penyebarannya. Bagi penderita yang terlacak oleh kita, selain diberi obat yakni anti body, kita juga melakukan pengawasan agar tidak menularkan kepada orang lain. Karena itu kita eminta supaya penderita HIV ini tidak melakukan hal -hal yang bisa menularkan kepada orang lain," sampai Wisnu.

 

Sebagai langkah agar tidak terjangkit kasus HIV, diingatkan tidak melakukan hubungan seks bebas tanpa kondom, tidak memakai jarum suntik bekas atau bergantian, oral seks, hingga digigit oleh orang dengan HIV. Lantaran proses penularannya, dapat terjadi dari darah, air mani serta mazi, cairan dari anus, cairan vagina, dan air susu ibu.

Kategori :