"Kalau tahun sebelum - sebelumnya, itu 40 persen untuk BLT-DD. Namun untuk tahun 2023 ini, BLT-DD hanya 25 persen saja. Dengan kondisi tersebut, tidak menutup kemungkinan ada pengurangan jumlah warga yang menerima," papar Iwan.
Perlu juga diketahui, miskin ekstrem merupakan warga yang mempunyai penghasilan hanya kisaran Rp 11 ribu per hari. Dengan kondisi sekarang, tambah Iwan menjelaskan, rasanya tidak ada lagi warga Kabupaten Kepahiang yang mempunyai pendapatan sekecil itu per hari. Sebab bekerja sebagai buruh saja, upahnya paling kecil mencapai Rp 75 ribu dan bisa mencapai Rp 100 ribu per hari.
"Intinya, pemerintah desa dalam menentukan warga penerima BLT-DD harus mempertimbangkan Sandang, Pangan,dan Papan. Sehingga BLT yang disalurkan tidak menimbulkan masalah dan tepat sasaran, sesuai dengan kondisi warga bersangkutan," demikian iwan.