Selain itu, peserta Program Magang ke Jepang berkesempatan mendapatkan sertifikat keahlian. Sertifikat ini bisa dikeluarkan oleh lembaga pendidikan sebelum pergi ke Jepang atau setelah pulang dari Jepang.
Sertifikat yang didapat adalah sertifikat JITCO yang mana, setara dengan D3 sastra Jepang. Penyetaraan bisa dilakukan di Universitas Indonesia (UI). Ini merupakan sebuah keuntungan karena selain belajar tentang teknis, peserta Program Magang ke Jepang juga belajar budaya dan Bahasa Jepang.
4. Mendapat Asuransi
BACA JUGA:Selain Wajib Sesuai HET, Berikut Syarat dan Ketentuan Pembelian MinyaKita Menurut Menteri Zulhas
Masing-masing peserta Program Magang ke Jepang akan mendapatkan asuransi selama mengikuti program ini. Asuransi tersebut biasa disebut sebagai Nenkin atau lebih mirip dengan tunjangan hari tua. Asuransi ini akan cair setelah peserta Program Magang ke Jepang menyelesaikan program magangnya selama 3 tahun.
Tujuan diberikannya asuransi ini tidak lain adalah, untuk memberikan jaminan agar peserta yang menyelesaikan Program Magang ke Jepang, tidak terlantar saat pulang ke negara asal. Sebab asuransi ini diberikan dan bisa dicairkan dalam bentuk uang yang dapat digunakan untuk modal usaha sepulang dari Magang ke Jepang.
5. Gaji Pokok dan Tunjangan Lembur Fantastis
BACA JUGA:Hemat Listrik Bisa Dilakukan Dengan Menghindari 4 Hal Sepele Ini, Nomor 4 Paling Sering Terjadi!
Masing-masing peserta Program Magang ke Jepang akan mendapatkan gaji pokok yang jauh di atas penghasilan rata-rata masyarakat di Indonesia. Selain gaji pokok, kesejahteraan peserta Program Magang ke Jepang akan semakin bertambah dengan adanya tunjangan lembur yang biasanya memiliki nilai yang fantastis.